Mohon tunggu...
Ahmad Dhahlan_ 1065
Ahmad Dhahlan_ 1065 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belum siap menikah

Mahasiswa Universitas JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV3 UNEJ: Penanganan Stunting dengan Memberikan Edukasi dan Pendampingan melalui Pemberian Susu Pertumbuhan

18 September 2021   09:00 Diperbarui: 18 September 2021   09:04 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wuluhan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kota kecamatan ini terletak di Desa Dukuh Dempok. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani, baik secara individu maupun kelompok yang tergabung dalam organisasi Kelompok Tani.

Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Namun sayangnya, tidak semua organisasi tersebut dikelola secara profesional. Walaupun tidak semuanya, tetapi ada beberapa kelompok tani yang sejalan dengan tujuan pendiriannya.

Dengan segala keterbatasannya, mereka berusaha untuk selalu bertindak profesional demi kemajuan bersama. Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan perkuliahan dan kerja lapangan yang merupakan pengintegrasian dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa, dalam bentuk pengabdian mahasiswa secara langsung terhadap masyarakat, melalui pendekatan teori dan praktek ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni yang dilaksanakan pada daerah setingkat desa/kelurahan. Lokasi KKN saya yaitu di desa Tempat saya Tinggal yaitu di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Desa Glundengan sendiri berbatasan langsung dengan desa Nogosari dan Desa Tamansari.

Tema KKN yang saya Pilih yaitu Program Penanganan Sunting AKI dan AKD, dimana Kabupaten Jember menjadi salah satu kabupaten yang menjadi sorotan penangnan stunting karena pada tahun 2019 angka stunting justru mengalami kenaikan. Jumlah penderita stunting di Kabupaten Jember meningkat dari 17.344 pada tahun 2018 menjadi 19.870 pada tahun 2019. Temuan penelitian yang dilakukan oleh Mayasari dari evaluasi program 1000 HPK, sebagai program pencegahan stunting masih menemui beberapa kendala.

Kendala tersebut seperti tenaga pemberian pelayanan gizi dan promosi kesehatan yang masih kurang, penolakan pemberian imunisasi, rendahnya pemberian ASI eksklusif, Berdasarkan hal Tersebut disini Saya Ahmad Dhahlan Fauzi Utomo Mahasiswa KKN Back To Village Universitas Jember Berperan Langsung Dalam membantu Tenaga Medis dalam menangani Stunting dengan cara memberikan Edukasi dan penanganan secara langsung.

Di desa Glundengan sendiri memiliki angka Stunting Yang Cukup Tinggi dimana Setelah meminta data dan melakukan survei lansung ternyata benar masih ada beberapa anak yang kondisinya stunting, Salah satu penyebab stunting adalah faktor ibu dan lingkungan sekitar rumah. Faktor ibu (maternal factor) meliputi gizi yang buruk saat pra -- konsepsi, kehamilan dini, kesehatan mental ibu, kelahiran premature, IUGR (Intra Uterine Growt Restriction), jarak kelahiran yang pendek dan hipertensi. Faktor yang kedua adalah pemberian ASI yang kemudian dijabarkan menjadi inisiasi menyusui dini yang terlambat, ASI non -- eksklusif, dan penyapihan yang terlalu cepat.

Kegiatan yang akan Saya lakukan dalam Program Penanganan Stunting AKI dan AKB diantaranya yaitu Memberikan Edukasi tentang Stunting kepada Ibu yang memiliki anak dengan kondisi stunting, kemudian Setelah Memberikan Edukasi memberikan susu dan makanan bergizi disini saya mengambil dua sasaran dengan tujuan dari kedua sasaran saya berikan merk susu yang berbedan sehingga nanti akan diketahui merk susu mana yang lebih bagus bagi pertumbhan anak, serta melakukan Pendampingan kepada Ibu Mengenai Takaran pembutan Susu untuk anak dengan kondisi Stunting yang benar. dengan harapan akan mampu memberikan nutrisi untuk pertumbuhan anak lebih baik, dan melakukan pelatihan memasak menu makanan yang baik dan sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun