Mahasiswa Jurusan Fisioterapi UMM Memberikan Pelayanan Fisioterapi Secara Door to Door

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kegiatan Program Pengabdian kepada Masyatakat (PMM) melakukan pelayanan fisioterapi kepada warga desa kulipak, kabupaten kotabaru, kalimantan selatan. Kegiatan ini dilakukan setelah mahasiswa UMM melakukan dialog kepada warga terutama lansia untuk mencari tahu keluhan apa yang paling banyak diderita. 

Banyak warga yang mengeluhkan nyeri di persendian terutama di pinggang dan lutut. Pada umumnya osteorathritis adalah penyakit yang paling banyak diderita oleh lansia. Osteoarthritis atau biasa disebut radang sendi, adalah penyakit degeneratif yang menyebabkan pengeroposan pada tulang rawan, tulang rawan pada sendi berfungsi sebagai peredam saat menerima tekanan, apabila tulang rawan ini terkikis habis menyebabkan tulang antar tulang saling berbenturan dan secara progresif akan menyebabkan kerusakan pada tulang dan menyebabkan peradangan sehingga timbul lah rasa nyeri pada saat seseorang melakukan gerakan.

"Dari hasil Anamnesa yang kami dapatkan kebanyakan lansia disini mengalami osteoarthritis, untuk memperkuat hasil anamnesa kami juga melakukan tes spesifik dengan cara menggerakan anggota gerak pasien secara pasif yang mengalami nyeri serta melakukan auskultasi dengan cara mendekatkan telinga ke bagian sendi dan mendengarkan adanya bunyi krepitasi atau bunyi gesekan yang khas diderita pasien osteoarthritis, setelah serangkaian proses pemeriksaan kami melakukan treatment, diantaranya massage, streching, dan isometric exercise. Massage dan Strechinng diberikan untuk merileksasi otot-otot yang tegang, biasanya penderita Osteoarthritis melakukan gerakan kompensasi atau menghindari gerakan-gerakan yang dapat menimbulkan nyeri, akibat dari kompensasi pasien menjadi cenderung hanya bertumpu pada anggota gerak yang sehat sehingga secara progresif otot-otot pada anggota gerak yang sakit menjadi lemah serta mengalami atrofi atau pemendekan panjang otot dan disertai kontraktur atau kaku diakibatkan jarang digerakkan. Untuk mengembalikan fungsi otot agar dapat bergerak secara optimal maka kami berikan Isometric exercise, tujuan dari latihan ini untuk menguatkan otot-otot yang lemah dengan latihan penguatan ini juga dapat mengurangi nyeri."Ujar taslim mahasiswa jurusan fisioterapi UMM.

Disamping melakukan pelayanan fisioterapi gratis mahasiswa UMM juga memberikan edukasi kepada warga agar lebih mengenal profesi fisioterapi, dimana masih banyak kesalahpahaman dikalangan orang awam yang mengatakan fisioterapi sebagai tukang pijat. Massage atau pijat merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki oleh fisioterapis, disamping itu fisioterapis juga menggunakan modalitas atau peralatan yang digunakan untuk terapi fisioterapi diantaranya yang umum digunakan adalah Electrical Stimulation, merupakan alat yang dapat menghasilkan arus listrik, dalam penerapannya arus listrik sebagai modalitas dapat bermanfaat mengurangi nyeri, lalu ada Infra Red, alat ini dapat menghasilkan panas dan biasa digunakan untuk merileksasi otot yang kaku serta memperlancar aliran darah, dan Ultrasound berfungsi untuk memperbaiki jaringan yang rusak, serta masih banyak modalitas lainnya.

"Fisioterapis tidak sepenuhnya bergantung kepada alat, fisioterapis juga diajarkan untuk selalu terampil walau hanya bermodalkan kedua tangan dan wawasan. Fisioterapis memiliki peran yang sangat kompleks di dalam proses kesembuha pasien dan tidak melulu hanya memberikan terapi, kita juga memberikan edukasi kepada pasien dan mengajarkan latihan-latihan yang bisa dilakukan sendiri dirumah tujuannya agar pasien bisa melanjutkan latihan secara mandiri dan tidak terus-terusan bergantung kepada fisioterapis, kita juga dapat berfungsi sebagai seorang psikoterapi, pasalnya dalam beberapa kasus ada beberapa penyakit atau cedera yang memerlukan waktu lama untuk bisa sembuh, untuk itu fisioterapis harus memiliki keterampilan berkomunikasi serta memposisikan diri sebagai motivator agar pasien tetap konsisten menjalani latihan" Ujar Ika mahasiswa fisioterapi UMM.

Kegiatan ini dilakukan satu kali setiap minggunya selama PMM, untuk minggu ini mahasiswa UMM memberikan pelayanan fisioterapi kepada 6 orang Lansia.

 "Kami mengadakan kegiatan ini pada hari kamis 13 agustus 2020 dan dilakukan secara door to door sebagai upaya kami menerapkan protokol kesehatan, ada 6 orang lansia yang kami tangani, dikarenakan kami hanya berdua jadi tidak bisa menambah pasien lebih banyak lagi . Usai memberikan treatment kami memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien agar turut membantu mengingatkan dan mengarahkan pasien untuk melakukan latihan di rumah, pasien diminta melakukan latihan-latihan yang telah diresepkan setiap harinya di pagi hari, nanti di minggu berikutnya kami akan kembali menemui pasien unutk melakukan evaluasi untuk melihat apakah nyerinya berkurang, apakah ada peningkatan rentang gerakan, dan menilai seberapa jauh kemampuan fungsional pasien". Ujar taslim

Kegiatan PMM ini di bimbing oleh bapak Bustanol Arifin, S.Pd., M.Pd. setiap harinya mahasiswa UMM memberikan laporan kegiatan kepada dosen pembimbing lapangan (DPL) melalui google form, dan ini merupakan bentuk monitoring oleh dosen sebagai bukti jika mahasiswa tersebut benar-benar melakukan kegiatan, serta setiap kelompok PMM diharuskan membuat publikasi salah satunya melalui social media Instagram agar masyarakat juga dapat melihat kegiatan apa yang sudah dilakukan mahasiswa UMM di dalam program PMM, kelompok PMM 43 juga mempunyai akun instagram, terbuka bagi siapa saja yang ingin melihat kegiatan kami @pmm.umm.kotabaru. 

Penulis : Ahmad Awaludin Taslim