Mohon tunggu...
Ahmad AlWafi
Ahmad AlWafi Mohon Tunggu... Guru - pembelajar

hidup untuk bermanfaat dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Sikap untuk Perempuan

20 Maret 2019   15:37 Diperbarui: 20 Maret 2019   16:03 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Tuhan senantiasa menciptakan segala sesuatu dengan sempurna, walaupun masih saja banyak manusia tidak menyadari hal tersebut. Salah satu bentuk kesempurnaan adanya lawanan dari bentuk lainnya dengan maksud melengkapi antara satu dengan yang lain. Tanpa hal tersebut akan Nampak kekurangan dan kesenjangan dalam hidup.

Pada setiap yang berpasangan akan melahirkan perbedaan. Ada sebuah kecondongan yang Nampak dan tidak dapat disamakan. Serupa halnya dengan manusia dalam perbedaan jenis juga pembawaan. Antara laki laki dan perempuan selalu berada dalam pertentangan. Hal ini tentunya sebagai sarana agar dapat memahami dan mengerti satu sama lain. Pada realita, kaum adam lebih mendominasi dalam berbagai bidang bila disandingkan dengan kaum hawa. Hal ini bukan tanpa alasan. Dilihat dari bentuk fisik dan penggunaan akal lebih dominan secara tidak langsung di serahkan segala pekerjaan diluar kepada laki laki.

Semenjak zaman ibu bahkan lebih jauh dapur dan rumah selalu identik dengan ruang yang diperuntukkan bagi kaum mereka. Sedangkan untuk bekerja terbatas dalam ruang gerak sempit dan tidak lebih dari batas yang cocok bagi laki laki. Dari sini banyak gerakan sebagai bentuk perwujudan kesamaan hak dengan kata lain kesetaraan dalam berbagai hal.

Kesetaraan gender bermula di negeri paman sam. Disaat Para wanita mulai gerah dengan kondisi sosial yang lebih memprioritaskan kaum adam. Sehingga terbentuklah sebuah gerakan dalam bentuk pertentangan yang meanggap lemah dan mendiskrimanisi kaum wanita. Dewasa ini , kesetaraan gender atau kesamaan hak sudah merata dan dapat dilihat wujudnya.

Pekerjaan yang biasanya lebih digeluti kaum adam kini sudah ada wanita yang mengisi tempat tersebut. Posisi strategis bahkan kancah politik sudah mulai disusupi kaum wanita untuk lebih memperjuangkan kaum mereka secara khusus. Semakin bertambah tahun isu ,kesetaraan gender berada pada strata rendah dan kurang menarik untuk dibahas berkelanjutan.

Majunya sebuah peradaban seyogianya harus sejajar dengan perkembangan etika. Hal ini setali dengan kondisi dimana sifat serta tingkahlaku tidak berimbang pada kemajuan zaman. Terlebih dalam bentuk "menghargai " antar sesama. Sifat kasar dan individual lebih Nampak muncul di era yang tidak lagi ramah. Dari sini kita menyadari adanya persaingan agar tetap bertahan di tengah gemelut kehidupan sehingga mulai meninggalkan sisi kebaikan dalam diri manusia. Tidak banyak yang dapat mengaplikasikan hal tersebut, selebihnya akan terjerumus dalam parangkap yang mencelakakan diri sendiri. Dalam masalah seperti diatas akan menghasilkan korban diantara kedua pihak. Kesenjangan sesama jenis merupakan hal lumrah. Tetapi lebih sering antar lawan jenis sehingga mengalahkan yang lebih lemah.

Perasaan menghargai kepada wanita saat ini nampaknya mulai memudar. Terlihat dari maraknya penayangan berita tentang kekerasan dari kaum laki dalam bentuk fisik. Hal ini tentunya sangat jauh dari sikap yang seharusnya jauh dari pikiran dan benak. Selain dalam bentuk fisik kekerasan verbal juga sering telinga kita dengar. Tidak hanya usia orang dewasa, semenjak sekolah formal mulai marak dirasakan. Posisi perempuan seakan akan di nomor duakan demi memperjuangkan hegemoni laki laki.

Semua mengetahui bahwa sejatinya kaum hawa lebih lemah dibandingkan kaum adam dan Tugas semestinya adalah menjaga serta melindingi hak mereka. Menjauhkan segala bentuk kerugian dan kesengsaraan dari perbuatan keliru. faktanya, segelintir kaum adam lebih memanfaatkan kelemahan tersebut sebagai wahana kesenangan pribadi. Pelecehan dan penindasan senantiasa dirasakan salah satu makhluk tersebut. dari sini kita mempertanyakan akan dimana penghargaan tersebut?

Pernah terjadi sebuah kejadian nyata yang diceritakan oleh sahabat penulis bahwa teman dekatnya berada dalam kondisi pingsan setelah menerima pukulan pada bagian kepala dari pacarnya karena sebuah kesalah pahaman. dan ketika disarankan kepada perempuan untuk melaporkan hal tersebut kepada orang tua nya, dia ketimbang menolak daripada sang pacar mendapat balasan dari orang tua perempuan. Dari kisah tersebut kita meyakini betapa mulianya sikap perempuan karena rasa sayang kepada orang yang dicintainya dan begitu kasar perbuatan laki laki tersebut terhadap perempuan yang sanggup menahan pedih perih.

Ada cerita lain dalam ruang lingkup keluarga dimana seorang suami rela menjadikan istrinya melakukan pekerjaan kupu kupu malam demi api kompor yang terus menyala.dari dua kejadian tersebut kita dapat menilai bahwa seorang perempuan yang seharus nya diberikan kasih sayang berbanding terbalik dengan perbuatan yang tidak tergolong sebagai norma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun