Mohon tunggu...
Ahmad Aulia Akbar
Ahmad Aulia Akbar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Barakallah Muslimin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini "Pilkada di Tengah Pandemi"

24 November 2020   09:47 Diperbarui: 24 November 2020   09:57 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

apakah pilkada di tengah pandemi sangat mendesak?

Latar Belakang

Pilkada atau pemilihan kepala daerah adalah suatu proses di mana masyarakat memilih pemimpin atau kepala  daerah yang di laksanakan dalam 5 tahun sekali. 

Hal ini penting di laksankan mengingat bentuk pemerintahan negara indonesia ini adalah demokrasi yang mana seluruh massyrakat mempunyai hak yang sama dalam pengambilan keputusan yang dapat merubah hidup mereka. 

Pilkada ini sering di sebut dengan pesta demokrasi bagi seluruh masyrakat, tak jarang para masyarakat larut dalam kegiatan para pasangan calon kepala daerah seperti kampanye dan aksi aksi sosial di tengah masyrakat. 

Hal ini di gunakan para calon kepala daerah sebagai cara menarik simpati kepada masyarakat agar memilih dirinya. Kegitan ini sudah pasti mengumpulkan banyak massa yang banyak terlebih jika pasangan calon kepala daerah menyelenggarakan bagi bagi sembako gratis, maka di pastikan animo masyrakat untuk mengikuti lebih tinggi, tak jarang anak anak ikut dalam aktivitas kampanye yang notabenenya anak tidak boleh larut dalam aktivitas kampanye seperti telah di sebutkana dalam Undang Undang 35 Tahun 2014 pasal 15 huruf A.

Namun dari dalam pilkada tahun 2020 ini berbeda pada tahun tahun sebelumnya di mana dalam pilkada ini di berbarengan dengan pandemi virus corona atau covid 19 yang mana laju penyebaranya sangat masif, pemerintah sangat berupaya serius dalam menyelesaikan penyebaran wabah virus corona ini di samping itu juga pemerintah berupaya dalam mengatasi dampak dari pandemi ini. 

Dalam situasi pandemi ini pemerintah memerintahkan masyrakat untuk taat kepada protokol kesehata seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun hal ini guna memutus mata rantai virus corona ini. 

Namun masyrakat terkadang lalai akan protokol kesehatan ketika berkativitas sehingga di khawatirkan jumlah penderita covid 19 ini semakin naik dan tidak terkendali. Melihat akan hal itu pilkada di tengah pandemi ini banyak menimbulkan pro dan kontra terkait pelaksanaanya karena di khawatirkan bisa menjadi cluster baru penyebaran virus corona.  

Dampak  jika pilkada di tunda

Pada dasarnya pemilihan kepala daerah atau pilkada ini merupakan momentum di mana masyrakat memilih pemimpin daerah nya dengan harapan bisa merubah kondisi sosial maupun ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun