Mohon tunggu...
Ahmad Arpan Arpa
Ahmad Arpan Arpa Mohon Tunggu... Freelancer - Filsuf

Alumnus Unindra-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Writer Enthusias, a ghost writer.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mamaku Penyair

28 Mei 2023   17:47 Diperbarui: 28 Mei 2023   17:57 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mama yang cemas
Mengobati luka-lukanya

Mama yang cemas
Menanti kelahirannya

Mama yang cemas
Menahan kesakitannya

Mama yang cemas
Menghadapi tingkah lakunya

Mama yang cemas
Pergi mengizinkannya

Mama yang cemas
Menahan kerinduannya

Mama yang cemas
Masa depan nasibnya

Mama yang cemas
Bagaimana pasangannya

Mama yang cemas
Akhirnya tidak cemas lagi
Ia bisa melihat dari mana saja

Tepat hari ini
Tangisannya disambut syukur
Orang-orang disekelilingnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun