Mohon tunggu...
Ahmad Arpan Arpa
Ahmad Arpan Arpa Mohon Tunggu... Freelancer - Filsuf

Alumnus Unindra-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Writer Enthusias, a ghost writer.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah Kosong

6 April 2023   21:45 Diperbarui: 6 April 2023   21:50 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dibawah remang cahaya bulan
Malam yang mendayu
Nafas-nafas berdesis mesra
Menawarkan kenikmatan semu
Untuk dimakan mentah-mentah

Desis-desis serupa jerit
Dalam gelap samar-samar
Sepanjang alas dari rotan
Sembunyi diantara pinggul binal

Bercengkrama hangat membuat malam cemburu
Menghidangkan penuh keikhlasan
Sambil menyembunyikan penat
Dibalik perut yang kian membulat

Memutar mata ke kiri ke kanan
Bergelimpang lelah sambil wawas diri
Terjerat dalam perbudakan birahi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun