Mohon tunggu...
Ahmad ajie
Ahmad ajie Mohon Tunggu... Seniman - 0304173152

Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efisiensi Metode Pembelajaran Daring di Indonesia

12 Agustus 2020   16:13 Diperbarui: 12 Agustus 2020   20:24 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah 1 semester kita melalui pembelajaran jarak jauh atau daring. Tercatat kasus corona masuk ke Indonesia, semua sektor mendapatkan imbas dengan terdapatnya wabah ini, mulai dari sektor keagamaan, ekonomi, sosial, politik, tak terkecuali juga pendidikan.

Tak hanya pembelajarannya saja yang berubah, tapi keseringan sehari-haripun berubah, biasanya para orang tua harus berangkat pagi untuk mengantar buah hati tercinta untuk menuntut ilmu disekolah, tapi saat ini siswa cukup mandi, mengenakanbseragam, foto dan kirim ke guru wali kelasnya maka itu sudah dianggap sekolah, ets maksudnya untuk absensi kehadirannya saja ya.

Selama kasus infeksi corona masih terjadi, adaptasi pembiasaan baru seperti ini, wajib kita lakukan bersama. Bukan hanya orang tua murid, pendidik juga ikut kelabakan dengan model-model pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau istilah yang diharapkan saat ini adalah Belajar Dari Rumah (BDR). Pembelajaran tidak lagi melakukan cara-cara tatap muka, tapi menggunakan media-media pembelajaran yang jika jarang kita lakukan selama ini.

Alat pendukung media, kemampuan memakai aplikasi pembelajaran daring mau tidak mau harus dilakukan agar tersampaikan materi-materi yang akan dibahas dalam pembelajaran. 

Tidak saja memberikan tugas satu arah, guru juga memiliki kewajiban memberikan materi berkaitan dengan mata pelajarannya, karena tugas hanya sebagai pelengkap dan penguji apakah siswa akan memahami materi yang telah disampaikan oleh sang guru. Jadi, guru yang hanya memeberikan tugas saja untuk muridnya tanpa memberikan materi sebelumnya kepada siswa merupakan bentuk ketidakadilan pembelajaran.

Pemilihan gaya teknis pemebelajaran daring tidak dibatasi oleh pemerintah (dalam hal ini dibawah naungan Kemendikbud). Boleh dengan mp4, mp3, gambar, slide atau alur cerita (seperti yang dibuat ms. sway) silahkan saja, sesuai kemampuan, asal materi bisa tersampaikan oleh guru dan dipahami oleh siswa, itu pointnya. 

Jangan sampai kita menggunakan media yang rumit tapi malah susah dipahami oleh siswa yang akhirnya materi juga tidak tersampaikan secara optimal. Cukup gunakan media biasa yang kita kuasi dan gampang dicerna oleh siswa, sehingga keluahan-keluhan orang tua murid bisa sedikit teratasi.

Dukungan dan solidaritas wali murid sangat berperan penting dalam kegiatan BDR ini, jangan banyak mengeluh apalagi sampai mengeluh di sosial media. Kita harus pahami dan maklum bersama atas situasi seperti ini, tidak ada yang menginginkan kondisi pembelajaran seperti ini, termasuk juga pihak sekolah dan guru. 

Kalau boleh memilih, pasti guru akan lebih menginginkan pembelajaran tatap muka seperti normal, tapi dengan adanya pandemi covid ini tentu saja resiko akan lebih besar bila kita paksakan pembelajaran tatap wajah, ibaratnya biarlah kita bersusah sedikit melakukan PJJ daripada nyawa anak kita yang manjadi taruhannya.

Pemerintah sebagai salah satu penanggungjawab pendidikan juga harus bertindak lebih ekstra, pantau lebih jelas pembelajaran yang dilakukan sekolah-sekolah saat ini. Perhatikan hal-hal yang mendukung pembelajaran, seperti jaringan internet, kecepatan internet, atau mungkin progja subsidi kuota untuk pendidikan atau murid yang tidak bisa mengikuti pembelajaran jarak kejauhan karena keterbatasan akses, berikan solusi-solusi opsional untuk mereka yang tidak bisa belajar karena terhambat media-media pendukung tersebut.

Semoga saja kondisi Pendidikan ini segera berlalu dan dapat kita lalui bersama tanpa ada rasa menyesal karena emosi-emosi sesaat yang malah mengacaukan keadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun