Mohon tunggu...
Ahmad Agis Mubarok
Ahmad Agis Mubarok Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta http://akademisijogja.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Liberalisme Barat vs Komunisme Cina

17 Desember 2018   23:30 Diperbarui: 18 Desember 2018   00:05 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

             Suhu politik Indonesia akhir-akhir ini sedang memanas. Banyak isu-isu yang beredar di masyarakat yang meliputi politik, ekonomi, sosial, dan agama. Hal ini wajar, karena Indonesia saat ini sedang dalam masa pengalihan kekuasaan, di mana pihak-pihak yang terlibat saling berkompetisi untuk memperebutkan kursi Indonesia satu. Segala cara akan mereka lakukan demi menjadi penguasa di negeri ini. Salah satunya dengan menyebar berita hoax di berbagai media masa baik online maupun cetak. Tentu ini sangat merugikan bagi bangsa Indonesia, di mana dengan adanya berita hoax tersebut bangsa Indonesia bisa terpecah belah.

            Belajar dari sejarah masa lampau, di mana kolonial Belanda yang sukses memecah belah bangsa Indonesia dengan politik adu domba (devide et impera). Hal tersebut membuat bangsa Indonesia terpecah menjadi beberapa kelompok. Dampaknya terjadi perang saudara, dan akibatnya rakyak semakin menderita. Tentunya kita tidak ingin hal itu terulang kembali, dipecah belah oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Maka dari itu marilah kita bersatu, merapatkan barisan, jangan sampai ada ruang untuk mereka pengkhianat bangsa, karena pengkhianat bangsa tidak layak tinggal di negeri ini.

            Masih ingat dengan pristiwa G30S/PKI yang sudah melukai hati bangsa Indonesia. Tujuh jenderal menjadi korban kekejaman PKI, mereka dibunuh dengan cara yang sadis. Sungguh kejam dan biadab perbuatan mereka itu. Kenapa hal ini bisa terjadi? Kenapa mereka bisa masuk ke dalam pemerintahan dan membunuh para jenderal secara terorganisir tanpa celah sedikitpun? Karena ada pengkhianat bangsa yang berperan di situ. Mereka masuk dalam pemerintahan, berbaur dengan pejabat politik, mengamati situasi pemerintahan, kemudian  mengatur strategi dan merancang rencana. Ketika waktunya sudah tepat, mereka beraksi dengan sangat rapi dan terorganisir, tanpa celah sedikitpun.

            Jika kita mengetahui dua pristiwa kelam tersebut, seharusnya kita menyadari bahwa saat ini kita sedang kembali lagi ke jaman di mana bangsa kita sedang dipecah belah, dijajah. Dan perlu diketahui bahwa saat ini PKI sedang bangkit dan masuk ke dalam pemerintahan. Mereka saat ini sedang menyusun strategi dan rencana untuk menguasai Indonesia. Pada saatnya nanti mereka akan keluar manampakkan dirinya, menguasai pemerintahan, membunuh para ulama, dan jenderal-jenderal. Sangat mengerikan jika hal itu benar-benar terjadi. Apa jadinya jika para ulama dan jenderal dibunuh? Ulama adalah nyawa bangsa Indonesia, tanpa ulama mustahil Indonesia merdeka. Peran ulama sangat penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Sedangkan jenderal bersama prajuritnya adalah pelindung bangsa Indonesia, mereka menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mempertahankan NKRI. Jika kedua komponen ini dihancurkan, maka negara Indonesia akan hancur dan tinggal nama saja.

            Mari kita lihat fakta dan datanya. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran negara-negara di dunia untuk dikuasai. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Berbagai cara mereka lakukan untuk menguasai dan menjajah Indonesia. Jika dulu, cara yang dilakukan adalah perang dengan senjata dan kekerasan, beda hal nya sekarang ini, cara yang mereka lakukan lebih halus dan diplomatik, terstruktur dan terorganisisr.

            Seperti kita ketahui, ada dua kekuatan besar yang ingin menguasai Indonesia saat ini, yaitu Barat dan Cina.  Barat dengan liberalismenya telah berhasil masuk dan memengaruhi pola hidup masyarakat Indonesia. Mereka masuk dari berbagai bidang, mulai dari gaya hidup, pemikiran, dan pendidikan. Dari gaya hidup masyarakat Indonesia sudah terkontaminasi produk barat, seperti cara berpakaian dan pergaulan. Sementara dari segi pemikiran banyak para tokoh yang menganut paham liberal, umumnya mereka adalah orang-orang yang belajar di Barat. Pendidikan juga tak luput dari sasaran barat. Banyak lembaga-lembaga pendidikan, khususnya Universitas di Indonesia yang mempelajari budaya barat dan pemikiran barat. Secara tidak langsung mereka sedang diracuni dan didoktrin pemikirannya.

            Namun, perlu diketahui komunisme Cina lebih berbahaya daripada liberalisme Barat. Komunisme Cina lebih licik daripada liberalisme Barat. Strategi yang dilakukan Cina lebih terstruktur dan terorganisir. Mereka masuk melalui jalur diplomatik. Menjalin kerjasama dengan Indonesia, memberi pinjaman uang, membangun infrastruktur dan lain sebagainya. Jika strategi Barat untuk menguasai Indonesia adalah dengan cara menghancurkan anak muda, generasi penerus bangsa, beda halnya dengan Cina yang menyerang sektor ekonomi Indonesia. Cara yang dilakukan oleh Cina ini sangat efektif dibandingkan dengan cara yang dilakukan oleh Barat. Sudah sejak lama Barat, khususnya Amerika ingin menguasai Indonesia, tapi sampai sekarang belum bisa menduduki Indonesia. Tapi kita lihat Cina, hanya dengan waktu yang singkat sudah bisa menduduki Indonesia. Membangun apartemen, hotel, mall, dll. Bahkan beredar kabar bahwa ada penyelundupan imigran asal Cina ke Indonesia melalui jalur laut, jumlahnya pun tak sedikit. Setiap harinya ada puluhuhan bahkan ratusan imigran yang diselundupkan ke Indonesia. Orang-orang tersebut bukanlah orang biasa, mereka merupakan orang terlatih yang sudah disiapkan untuk menghancurkan Indonesia. Ini adalah bagian dari strategi Cina untuk menguasai Indonesia. Jika kita tidak waspada, ambisi Cina untuk menjajah Indonesia bisa menjadi kenyataan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun