Mohon tunggu...
ahmad affan alhammam
ahmad affan alhammam Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

رَغْبَةٌ فِي الخَيْرِ خَيْرٌ "Mencintai kebaikan adalah sebuah kebaikan"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hadits Dhaif sebagai Dalil dalam Amal Ibadah

31 Januari 2023   22:58 Diperbarui: 31 Januari 2023   23:01 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengkaji dan mempelajari hadits Nabi Muhammad Saw. secara mendalam merupakan ibadah yang bernilai tinggi. Sebab hadits Nabi Saw. merupakan salah satu sumber utama ajaran Islam, sehingga mempelajari dan dan mengajarkannya merupakan kewajiban setiap umat Islam. Sebagai salah satu sumber ajaran Islam, hadits merupakan bayan (penjelasan) dari Nabi Saw. terhadap kandungan Alquran. Berbagai uraian dalam pembahasan tentang akidah dan hukum syara' ditemukan di dalam hadits.

Namun, tidak semua hadits dalam satu tingkatan keshahihannya. Tingkatan hadits ditentukan oleh syarat yang harus terpenuhi pada sanad dan matannya. Semakin sempurna syarat tersebut terpenuhi maka semakin tinggi pula lah tingkatan keshahihan hadits tersebut. Para ulama mendefinisikan hadits shahih sebagai berikut :

"Hadits yang bersambung sanadnya oleh periwayat yang adil dan dhabit (kuat hafalannya) dari awal sanad hingga akhir sanad dan tidak syuzuz (keanehan) dan 'illat (cacat)". 

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada 5 syarat hadits tersebut dapat dikatakan shahih :

1. Sanad tersambung dari awal sampai akhir.

2. Perawi yang bersifat adil (muslim, baligh, berakal, tidak melakukan perbuatan fasik, dan memiliki akhlak yang baik) dari awal sanad sampai akhir.

3. Perawi yang bersifat dhabit dari awal sanad sampai akhir.

4. Tidak ditemukan syuzuz (perbedaan yang dilakukan oleh rawi yang terpercaya (tsiqah) terhadap satu atau beberapa rawi yang lebih terpercaya (autsaq) daripadanya baik pada sanad ataupun matan).

5. Tidak ditemukan 'illat (cacat yang tersembunyi dan dapat merusak sanad maupun matan hadits.

Adapun hadits hasan, maka ia lebih rendah tingkatannya dari pada hadits shahih, disebabkan sifat dhabit perawi yang kurang baik hafalannya atau catatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun