Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Pendek Vs Film Panjaaang

10 Oktober 2024   20:17 Diperbarui: 10 Oktober 2024   20:20 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://edition.cnn.com/2019/10/31/entertainment/the-irishman-review/index.html

Film merupakan salah satu bentuk seni yang paling populer di dunia. Di dalam dunia perfilman, kita mengenal dua kategori utama: film pendek (short films) dan film panjang (feature films). Masing-masing memiliki karakteristik, tujuan, dan tantangan tersendiri.

Film pendek adalah karya audiovisual yang durasinya biasanya kurang dari 40 menit. Meskipun lebih singkat, film pendek sering kali menyampaikan pesan yang kuat dan mendalam. Ciri khasnya antara lain durasi biasanya antara 1 hingga 30 menit. Fokus narasi sering kali pada satu tema atau momen. Banyak pembuat film menggunakan format ini untuk bereksperimen dengan gaya dan teknik baru.

Dibandingkan dengan film panjang, film pendek biasanya dapat diproduksi dalam waktu yang lebih singkat dan dengan anggaran yang lebih kecil. Dengan munculnya platform seperti YouTube dan Vimeo, film pendek lebih mudah diakses oleh penonton global. Beberapa film pendek bahkan menjadi viral dan mendapatkan perhatian internasional. Banyak festival film, seperti Cannes dan Sundance, memiliki kategori khusus untuk film pendek. Film pendek sering kali menjadi batu loncatan bagi pembuat film baru.

Contohnya Paperman (2012) karya sutradara John Kahrs. Mengisahkan seorang pria yang menggunakan kertas origami untuk menarik perhatian wanita yang dicintainya. Film ini menggabungkan animasi 2D dan 3D dengan gaya yang unik. Paperman berhasil memenangkan Academy Award untuk Film Pendek Animasi Terbaik.

Contoh lainnya The Silent Child (2017) garapan sutradara Chris Overton. Menceritakan seorang gadis tuli yang belajar berkomunikasi melalui bahasa isyarat, berkat seorang pengasuh. Film ini mengangkat isu penting tentang aksesibilitas. The Silent Child sukses memenangkan Academy Award untuk Film Pendek Live Action Terbaik.

Untuk film pendek Indonesia contohnya Wan An (2012) karya Yandy Laurens. Secara harafiah Wan An diartikan sebagai selamat malam dalam bahasa Mandarin. Film pendek yang berdurasi 20 menit ini berhasil mendapatkan penghargaan Piala Citra di Festival Film Indonesia pada tahun 2012 untuk kategori Film Pendek Terbaik. Dalam film ini ada dua bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Yandi Laurens adalah sutradara film Keluarga Cemara (2019) dan Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film (2023).

Contoh lainnya Tak Ada yang Gila di Kota Ini (2019) yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja. Film ini bercerita tentang fenomena penangkapan orang-orang dengan gangguan jiwa yang terjadi di sebuah kota di Pulau Jawa, Indonesia. Film pendek yang diproduksi oleh Rekata Studio, bekerja sama dengan Labide Films dan Studio Batu ini berhasil meraih Piala Citra untuk Film Pendek Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2019. Wregas Bhanuteja adalah sutradara film Penyalin Cahaya (2021) dan Budi Pekerti (2023).

Adapun film panjang adalah karya audiovisual dengan durasi 40 menit atau lebih. Jenis film ini mencakup berbagai genre, mulai dari drama, komedi, hingga aksi. Durasi umumnya antara 70 hingga 180 menit. Film panjang memungkinkan pengembangan karakter yang lebih mendalam dan kompleks. Film panjang juga dapat menjelajahi tema dan plot yang lebih kompleks dibandingkan dengan film pendek.

Film panjang biasanya memiliki potensi pendapatan yang lebih besar, terutama jika dirilis di bioskop. Misalnya, film Avatar (2009) menjadi film dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa, mencapai lebih dari $2,8 miliar. Rata-rata, film panjang memiliki durasi sekitar 90 hingga 120 menit. Namun, beberapa film, seperti The Irishman (2019) yang berdurasi lebih dari 200 menit, menunjukkan bahwa tidak ada batasan ketat. Film panjang menyumbang sebagian besar pendapatan industri film global, yang diperkirakan mencapai $42,5 miliar pada tahun 2020.

Ada dua film dengan durasi panjang yang ekstrem. Pertama, Out 1 (1971) karya sutradara Jacques Rivette. Durasinya 773 menit. Sebuah film eksperimental yang mengikuti sekelompok orang yang terlibat dalam intrik teater dan konspirasi. Film ini ditayangkan dalam bentuk miniseri dan sangat berpengaruh dalam sinema avant-garde.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun