Mohon tunggu...
ahmad khoeri
ahmad khoeri Mohon Tunggu... Aktivis Kemanusiaan -

Seorang anggota dari organisasi IMMAN JAKARTA, pendiri Komunitas LORONG (Bahasa, Rakyat, Sastra) dan berasal dari Indramayu yang aktif kuliah di UIN JAKARTA. "Hidupmu sekarang adalah cerminanmu di masa yang akan datang. Jangan menjadi cermin tipu daya pada dirimu sendiri dan orang lain. Aku akan tinggalkan sejarah yang mampu dibaca. Lanjutkan perjuanganku!"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Apa Bedanya Mahasiswa dan Siswa

9 September 2015   14:11 Diperbarui: 9 September 2015   14:28 7874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Siswa mulai aktif berpikir mengenai dirinya dan meraba masa depan yang ingin diraih. Dalam hal ini, para siswa dituntut memandang sesuatu secara nyata meskipun sikap dewasa belum terbentuk secara keseluruhan. Siswa masih perlu panduan atau masih selalu menunggu intruksi dari lingkungan sekitar sekolah, keluarga dan masyarakat. Siswa menempuh waktu pendidikan 12 tahun, belajar segala sesuatu untuk pembentukan karakter.


Jangan sekali-kali merasa sendiri jika kita sedang menempuh ilmu pengetahuan. Maka niatkan dalam benak pemuda sekalian semua khususnya yang beragama Islam, dalam belajar niatnya yaitu “Aku berniat mencari dan menuntut ilmu mengikuti perintah Allah, perintaah utusan Allah, menghilangkan kebodohan dan menghidupkan agama Islam.”

KESIMPULAN
Jika hidupmu adalah wayang, maka ketahuilah siapa dalangmu. Jika hidupmu adalah dalang, maka ketahuilah siapa wayangmu. Jika hidupmu adalah bukan wayang dan bukan dalang maka kau arahkan hidupmu dengan pola ketuhananmu. Kebenaran adalah kebebasan bersikap untuk menjadi orang yang tidak terkutat dengan ras, golongan dan agama. “KONSEPSI KALIMAT HIDUP” Hidupmu sekarang adalah cerminanmu di masa yang akan datang (Ahmad Khoeri, 2014)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun