Mohon tunggu...
ahmad khoeri
ahmad khoeri Mohon Tunggu... Aktivis Kemanusiaan -

Seorang anggota dari organisasi IMMAN JAKARTA, pendiri Komunitas LORONG (Bahasa, Rakyat, Sastra) dan berasal dari Indramayu yang aktif kuliah di UIN JAKARTA. "Hidupmu sekarang adalah cerminanmu di masa yang akan datang. Jangan menjadi cermin tipu daya pada dirimu sendiri dan orang lain. Aku akan tinggalkan sejarah yang mampu dibaca. Lanjutkan perjuanganku!"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Apa Bedanya Mahasiswa dan Siswa

9 September 2015   14:11 Diperbarui: 9 September 2015   14:28 7874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

APA BEDANYA MAHASISWA DAN SISWA?
Tulisan ini dipertunjukan dalam diskusi mingguan HMJ PAI, 3 September 2015

Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bahwa yang dimaksud dengan Siswa adalah {n/ sis-wa, murid (terutama pada tingkat dasar dan menengah); pelajar:-- SMA.} Sedangkan yang dikatakan Mahasiswa adalah {n/ ma-ha-sis-wa, orang yang belajar di perguruan tinggi ; ke-ma-ha-sis-wa-an, seluk beluk mahasiswa; yang bersangkutan dengan mahasiswa: Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan.} Adapun kata Maha dalam KBBI lebih diartikan sebagai {n/ma.ha, bentuk terikat; sangat; amat; teramat}
Sedikit mencerna arti kata Mahasiswa dan Siswa yang tertulis dalam pengartian makna kata sesuai KBBI bahwa arti katanya hanya dibedakan jenjang pendidikan dan penyematan kata Maha. Sangatlah jelas pemaknaan ini perlu disadari dengan baik. Kata Maha sangatlah berat ketika kita tidak paham kata Maha itu sendiri. Kata Maha sepengetahuan penulis hanya untuk kebesaran Tuhan. Jika disematkan pada status manusia dalam konteks kehidupan wajiblah paham akan makna itu dengan sebenarnya. Maka dari itu perlulah penulis sedikit menjelaskan bedanya Mahasiswa dan Siswa.
Konteks akan penulis lakukan pada wacana diskusi ini hanya dalam konteks peran secara eksternal bukan keranah internal sepertihalnya tempat belajar, waktu belajar, masa belajar, seragam belajar, masuk belajar, cara mengerjakan tugas, penilaian tugas, bentuk penilaian belajar, keahlian yang akan didapat setelah belajar, masa libur belajar, pergaulan sesama teman belajar, media belajar, kesibukan yang sering dilakukan, dan penilaian hasil belajar. Beberapa hal tersebut tidak akan penulis bahas, karena sangatlah mudah untuk dipahami masing-masing. Sederhanya apa yang penting sekali kita ketahui akan perbedaan Mahasiswa dan Siswa secara peran atau faktor eksternal. Sebelum penulis bedakan, penulis terlebih dahulu mengulas kembali apa Mahasiswa dan Siswa.

MAHASISWA DAN IDENTITASNYA
Sebuah pertanyaan besar untuk mahasiswa masa kini. Terdapat beberapa problematika ketika berbicara tentang mahasiswa di zaman ini. Banyak mahasiswa yang saat ini masih bingung akan identitas dirinya sebagai mahasiswa, tidak tahu akan esensi dari mahasiswa dan kemana arah tujuan hidupnya. Hal ini dapat disebabkan karena niatan kuliah yang salah yakni bukan keinginan sendiri untuk kuliah atau dapat dipengaruhi oleh teman dan lingkungan sekitar. Mari kita bersama memahami apa sebenarnya makna dari mahasiswa itu? Bagaimana seharusnya tugas dan tanggung jawab sebagai mahasiswa? Jangan sampai kita mengartikan mahasiswa dengan pengertian yang salah dan asal-asalan.


Mahasiswa berasal dari kata “Maha” yang berarti tingkatan tertinggi dan “Siswa” yang berarti seorang pelajar. Pengertian ini dapat kita ketahui apa yang membedakan antara siswa dan mahasiswa. Secara umum bedanya yaitu mahasiswa dituntut lebih untuk belajar mandiri, tidak seperti siswa yang masih selalu menunggu intruksi dari seorang guru. Mahasiswa adalah orang yang bebas namun tetap beretika dan bertanggung jawab atas tindakannya, mahasiswa tidak hanya berfikir dangkal akan permasalahan yang dihadapinya namun berfikir agar setiap tindakan yang dilakukan berbuah hasil dan tidak sia-sia, apalagi sampai mencelakakan dirinya.


Menjadi mahasiswa adalah sebuah kesempatan emas yang hanya dimiliki dalam rentang waktu yang singkat. Masa pembentukan kepribadian Maha, terjadi pada masa mahasiswa. Bisa dibayangkan betapa ajaibnya mahasiswa bergerak. Diantara diktat yang menggunung, mereka mampu menjadi orator ulung ditengah krisis yang juga menggunung. Di tengah demam kebohongan, mereka mampu menjadi obat kejujuran yang tak akan pernah kita temukan di apotek manapun . Artinya, mahasiswa adalah sebuah struktur unik dalam masyarakat . Keunikan tersebut, menurut Al-chaidar, bahkan menjadikan status mahasiswa lebih terhormat daripada seorang sarjana pencari kerja.


Kenikmatan menjadi mahasiswa lebih dari sekedar bebas memilih mata kuliah atau mendapat jatah bolos sesuai dengan jumlah SKS, tapi hal yang paling penting dari itu semua adalah nikmatnya mempertahankan idealisme. Terlebih lagi mereka adalah kumpulan para pemuda yang bersedia terlibat dalam gerakan rekonstruksi umat, bukan gerakan persaingan memperebutkan kursi. Nikmatnya menjadi mahasiswa adalah nikmatnya menciptakan tradisi ilmiah serta ruang gerak demi perubahan bangsa..


Wah, jangan sampai masyarakat menilai jelek dan memvonis bahwa mahasiswa adalah seorang pelajar yang semakin tidak bermoral, hura-hura, dan apatis terhadap kondisi sosial. Sudah berapakah mahasiswa yang meminum minuman keras, hamil diluar nikah dan perilaku menyimpang lainnya. Semua penyebab itu karena mahasiswa hanya mengedepankan nafsu saja, tanpa berfikir akibat yang terjadi dari perilaku tersebut. Hal inilah yang dapat merusak nama baik mahasiswa, sehingga kepercayaan masyarakat pun juga menjadi berkurang. Sekali lagi karena sikap dan perilaku mahasiswa yang bertentangan dengan norma, baik agama maupun secara sosial. Naudzubillahi min dzalik.


Peran seorang mahasiswa tentu lebih luas daripada siswa, tingkat kedewasaan dan cara pandang lebih diandalkan dalam penyerapan ilmu. Mahasiswa memikul tanggung jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu visi dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Tri Dharma Perguruan Tingi merupaka salah satu tujuan pencapain yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut. Karena setiap perguruan tinggi haruslah melahirkan orang – orang yang memiliki semangat juang yang tinggi, diri yang selimuti pemikiran-pemikiran yang kritis, kreatif, mandiri, inovatif dsb. Dapat dinyatakan pula bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu tanggung jawab yang harus di topang penuh oleh seluruh mahasiswa. Maka itu dari itu mahasiswa harus tahu dan paham betul apa yang maksud dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari 3 poin , yaitu :
1. Pendidikan dan Pengajaran;
2. Penelitian dan Pengembangan;
3. Pengabdian kepada Masyarakat.
Tri Dharma Perguruan Tinggi bukan hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa. Seluruh dosen (pendidik), serta orang-orang yang terlibat dalam proses pembelajaran (sivitas akademika) memiliki tanggung jawab yang sama.
Mahasiswa sebagai pelajar yang kedudukannya tertinggi dalam bidang ilmu pengetahuan, harus mampu memberikan yang terbaik untuk warga atau masyarakat sekitar, minimal kepada adik kelas yang masih SMA, baik secara perilaku sosial maupun dalam bidang ilmu pengetahuan (pendidikan). Tanggung jawab mahasiswa lebih besar dari sekedar menjadi siswa, makanya kurang tepat apabila mahasiswa hanya menyibukkan di bidang akademik saja, namun apatis (tidak peka) terhadap permasalahan lingkungan sekitar yang terjadi, baik regional maupun nasional.
Mahasiswa harus mampu mengembangkan ilmu yang telah diserap melalui penelitian dan memberi dampak positif bagi masyarakat. Segala ilmu yang diperoleh dari penelitian dan pengembangan menjadi bahan pengetahuan untuk memajukan mahasiswa lain, masyarakat dan bangsa.
Harapan bangsa untuk para mahasiswa adalah dapat menjadi problem solver (pemecah masalah) dari segala problematika yang ada. Akademik memang tanggung jawab utama sebagai pelajar, namun jangan sampai lupa bahwa tanggung jawab kita terhadap bangsa juga besar. Jangan pernah tanyakan apa yang anda dapatkan dari negara dan bangsa, namun apa yang anda dapat berikan terhadap bangsa. Satu kata, yaitu “kontribusi” yang selalu diharapkan oleh bangsa kita.

SISWA DAN PERSAMAANNYA
Banyak hal yang terkadang rancu kita temui. Banyak orang yang mengatakan murid dan siswa itu sama. Padahal dalam proses pembelajarannya jelas berbeda. Murid TK masuk dalam pendidikan anak usia dini, murid SD masuk dalam pendidikan dasar, siswa SMP masuk dalam pendidikan dasar lanjutan, dan siswa SMA/SMK masuk dalam pendidikan menengah.
Persamaan murid, siswa, dan mahasiswa adalah mereka sama-sama peserta didik yang berhak mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan jenjang yang sedang ditempuhnya.
Murid SD dan TK adalah peserta didik yang benar-benar mendapatkan bimbingan penuh dari seorang guru. Bisa juga dikatakan, murid TK dan SD masih disuapin oleh gurunya dalam hal menuntut ilmu. Guru masih menjadi primadona siswa, karena perannya yang sangat dibutuhkan.

Bagi siswa SMP/SMA/SMK, sedikit demi sedikit proses pembelajaran telah beralih kepada sistem belajar siswa aktif. Paradigma lama biasa disebut CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan paradigma baru biasa desebut PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Makanya tidak ada istilah murid aktif, yang ada pembelajaran siswa aktif. Artinya, guru harus mampu mengaktifkan para siswa untuk belajar secara mandiri. Guru harus bisa menghidupkan suasana pembelajaran agar siswa dapat menemukan sendiri (inquiry) gaya belajarnya. Namun, tetap saja kendali dan arahan ada pada guru.

PERBEDAAN SECARA UMUM MAHASISWA DAN SISWA
MAHASISWA SISWA
Meskipun mahasiswa hadir sebagai pelajar yang sedang membekali hidupnya dengan ilmu pengetahun yang mempuni. Namun pada dasarnya mahasiswa adalah pemuda harapan bangsa. Ditangannyalah Negara, Agama dan Bangsa dijalankannya, baik buruknya tergantung pendidikan hari ini yang dijalaninya. Secara umum mahasiswa dituntut lebih untuk belajar mandiri, tidak seperti siswa. Mahasiswa merupakan tingkatan tertinggi dalam dunia pendidikan yang memikul tanggung jawab untuk memajukan instansi, masyarakat dan bangsa. Meskipun sama-sama menempuh jalur pendidikan, siswa masih berusaha mencari jati diri dan sikap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun