Mohon tunggu...
Ahmad Bakir
Ahmad Bakir Mohon Tunggu... Petani - Petani asal berkah, jangan praktek RIBA...!!!

Bukan siapa siapa...oreng taneh. paham Agama katanya tapi rambu rambu agama di srobot, paham hukum katanya tapi hukum dilanggar.!! Lawakan bukan...!!?? Mahasiswa katanya tapi tak ada gerak jika ada masalah menyangkut rakyat banyak. Alumni IAIN Jember 2015-2019

Selanjutnya

Tutup

Money

Entah Harus Bangga atau Kecewa dengan Uang Rupiah Baru yang Di Rilis Di Negeri Ini 2016

21 Desember 2016   01:43 Diperbarui: 21 Desember 2016   02:24 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

ASSALAMUALAIKUM W.W.

Salam damai dan salam sejahtera bagi kita semua, disini saya sekarang mengangkat judul “Entah harus bangga atau kecewa dengan mata uang yang di rilis di negeri ini 2016”

Bank Indonesia (BI) menerbitkan uang Rupiah NKRI dengan desain baru. Baru saja diluncurkan desain baru ini sudah menuai kontroversi. Beberapa di media sosial tampak heboh mengaitkan mata uang baru mirip dengan mata uang Yuan milik cina. Rupiah dan Yuan yang memiliki kemiripan terutama pada mata uang Rp 100 ribu dan 100 Yuan.

Hari ini BI meluncurkan mata uang baru.

Perubahan drastis dari mata uang yang baru dengan yang sebelumnya.Dan ada beberapa yang menyamakan mata uang baru yang di keluarkan BI mirip dengan mata uang cina Mungkin kebetulan?

Atau memang sengaja di betulkan? Sebagai pengguna, kita harus jeli. Bahwa Badan Pembuat Uang Indonesia, tidak mungkin mendesain ataupun merancang dengan kebetulan, semua yang sudah di hasilkan pasti memiliki tujuan.Kehadiran uang baru Saya rasa dampak penerbitan uang baru ke nilai tukar rupiah maupun inflasi tidak ada.

Adanya uang Rupiah yang baru ada ini apa ada hubungannya dengan Rezim perdagangan bebas dunia, nampaknya memposisikan Indonesia melalui tangan-tangan penguasanya untuk mau tidak mau menjalankan skenario kebijakan global yang dilakukan pemerintah dalam bentuk Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia.

Sebuah kebijakan ibarat pedang bermata dua. Sisi satu matanya dalam bentuk kebijakan regulasi yang memberikan kran terbuka masuknya investasi asing dengan segala dalih dan rasionalisasi baik secara terbuka maupun sembunyi. Sisi lain dalam bentuk kebijakan represif yang disinyalir menciptakan hambatan berjalannya investasi dan pertumbuhan ekonomi. Munculnya fenomena potensi disintegrasi Papua melalui tuntutan Papua Merdeka, pertemuan Ketua DPR RI Ade Komaruddin dengan Dubes AS Robert Blake untuk memantapkan agenda revisi UU Terorisme, ujung kebijakan Tax Amnesty kemana mau diarahkan, pembaharuan UU Migas yang masih tarik ulur dan beragam kebijakan lain penuh kontroversi seolah-olah menggambarkan dua sisi pedang kebijakan di negeri ini.

Siapa yang tahu latar belakang pekerja Tiongkok yang datang ke Indonesia? Tentarakah? Ahli sabotase kah? Intelejenkah? Siapa yang screening?

Siapa yang mengawasi? Di Tiongkok berlaku wajib militer. Jika para pekerja cina adalah tentara yang diselundupkan untuk pada saatnya akan digunakan untuk menginvasi negara ini siapa yang tanggung jawab?

Sekali lagi siapa yang bisa jamin pekerja Tiongkok bukan serdadu yang diselundupkan? Apa yg mereka lakukan saat senggang? Siapa yang awasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun