Mohon tunggu...
Ahmad
Ahmad Mohon Tunggu... Lainnya - ahmadncob

i'm an introvert who wants to talk

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Adab dan Penerapannya dalam Keluarga

20 Desember 2020   19:20 Diperbarui: 28 April 2021   11:09 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak mencium tangan orang tua sebagai contoh penerapan adab. Foto: liputanbanten.com

Keluarga merupakan tempat pertama untuk berbagi rasa kasih sayang, tempat bercerita dan berkeluh kesah serta tempat membentuk karakter diri. Untuk membentuk karakter diri anak, orang tua mempunyai kewajiban untuk mengajarkan adab kepada anak. Adab merupakan nilai kemuliaan yang didapatkan dari proses pendidikan terutama dalam keluarga. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adab berarti kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak. Adapun "beradab" adalah mempunyai adab, budi bahasa yang baik, serta berperilaku sopan.

Pendidikan Keluarga merupakan salah satu bentuk dari Pendidikan Informal. Menurut UU no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 di jelaskan bahwa pendidikan informal merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. 

Tarakiawan (2001) memaparkan bahwa pendidikan yang mungkin terjadi di dalam keluarga yaitu: (1) pendidikan iman, (2) pendidikan moral, (3) pendidikan fisik, (4) pendidikan intelektual, (5) pendidikan psikis, (6) pendidikan sosial, dan (7) pendidikan seksual.

Perlukah Pendidikan Adab di Dalam Keluarga?

Pendidikan Adab atau Moral sangat penting diajarkan kepada anak, selain untuk membentuk karakter anak pendidikan adab dinilai mampu membentengi anak dari krisis moral yang marak terjadi di Indonesia. Abu Zakariya al-'Anbariy rahimahullh berkata ilmu tanpa adanya adab seperti api tanpa kayu bakar, sedangkan adab tanpa adanya ilmu bagaikan ruh tanpa jasad (Atsar Riwayat Al-Khathib Al-Baghdadiy dalam Al-Jami' li Akhlaq Ar-Rawi, 1/80). 

Syaiful Bahri Djamarah (2004) dalam bukunya Pola Komunikasi Orang Tua & Anak dalam Keluarga  menjelaskan dalam pendidikan keluarga, pendidikan berlangsung di dalam keluarga dilaksanakan oleh orang tua yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mendidik anak mereka.

Adab berlaku pada segala aspek kehidupan baik di dalam rumah ataupun di luar rumah. Cara terbaik untuk mengajarkan adab bagi anak-anak adalah dengan memberi teladan, jika menginginkan anak yang beradab orang tua harus memberikan contoh sikap beradab dari menata ucapan hingga perbuatan. 

Misalnya mengajarkan anak untuk menghormati orang lain dengan mengucapkan salam. Hindari mengatakan "jangan" kepada anak, misalnya ketika anak mencoret-coret tembok hindari mengatakan "jangan coret-coret ditembok!" tapi ganti dengan kalimat "adek boleh menggambar di buku gambar ini", kalimat ini akan lebih mudah dipahami anak. 

Untuk melatih tanggung jawab anak dapat dengan cara meminta maaf apabila berbuat salah, jika anak melakukan kesalahan jangan dimarahi tetapi orang tua boleh menasihatinya di lain waktu. 

Penerapan adab di luar rumah misalnya ajarkan anak untuk menyapa teman-temannya disekolah, atau bawakan kue lebih kemudian ajari anak untuk membaginya dengan temannya.  Contoh tersebut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua dalam mengenalkan adab dari kejadian sehari-hari.

Referensi:

  1. Adab (Def. 1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
  2. Beradab (Def. 1) (n.d). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
  3. Depdiknas .2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
  4. Hidayat, Syarif. (2018). Pendidikan Berbasis Adab Menurut A. Hassan. Jurnal Pendidikan Agama Islam. 15(1), 3.
  5. Sudiapermana, Elih. (2009). Pendidikan Informal. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah. 4(2).
  6. Djamarah, Syaiful Bahri. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga. Jakarta: PT. Reneka Cipta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun