Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Penanganan Keadaan Darurat Ketika Berwisata

14 Februari 2021   19:10 Diperbarui: 14 Februari 2021   19:20 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu saat ketika saya memberikan layanan wisata kepada tamu saya di sebuah pulau di Kepulauan Sunda Kecil, tepatnya di hari ke 3 mereka berlibur, salah satu dari mereka mendapat berita bahwa orang tua beliau dalam keadaan kritis di Rumah Sakit di Jakarta.

Siang itu saya sedang tidak bersama tamu karena saat itu adalah free time mereka di hotel, hanya ada staff saya yang memang standy by 24 jam di hotel tersebut.

Setelah mendapat kabar tersebut, sore itu juga saya harus mendapatkan kendaraan travel untuk mengantar mereka ke pulau utama karena tidak ada penerbangan dan hari itu juga sudah sore.

Di saat bersamaan saya kontak perwakilan kami di pulau utama untuk melakukan rescheduling pesawat mereka ke pesawat pertama keesokan harinya.

Perjalanan darat ke pulau utama memerlukan waktu sekitar 7 am sehingga kami harus berangkat selambatnya jam 9 malam untuk dapat tiba di sana sebelum jam 4 subuh untuk mengejar pesawat jam  pagi ke Jakarta.

Dan pada akhirnya mereka pun berangkat pada pesawat pertama pada hari itu juga.

Contoh lain adalah ketika tamu kami berwisata di sebuah pulau yang jaraknya 2 jam dengan speedboat dari daratan utama dan mengalami luka berat ketika sedang trekking, dan saat itu pula speedboat kami yang memang secara khusus standy by untuk tamu kami dapat ketika itu pula mengevakuasi tamu tersebut ke Rumah Sakit di daratan utama.

Kejadian ini adalah kejadian emergency dalam wisata dan baik dari sisi wisatawan dan tour operator jarang sekali memikirkan akan terjadinya sebuah kejadian yang di luar dugaan.

Emergency handling atau penanganan darurat saat wisata tidak hanya memerlukan usaha dari seorang tour operator namun juga biaya yang harus diantisipasi ketika hal ini terjadi.

Akan tetapi ketika efek dari antisipasi dalam hal biaya ini akan berpengaruh kepada harga jual paket pada akhirnya akan membuat pertimbangan tambahan bagi wisatawan dalam memutuskan dari pihak operator mana dalam liburan mereka.

Adakalanya di saat para wisatawan membandingkan harga dari satu operator dengan lainnya, mereka hanya melihat harga tanpa melihat dengan seksama apa yang termasuk dan apa yang tidak termasuk dan ketika ada sesuatu yang terjadi dan ternyata tidak termasuk dalam paket, mereka baru menyadarinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun