Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

The New Normal untuk Wisatawan, Responsible dan Responsive

21 Mei 2020   15:57 Diperbarui: 21 Mei 2020   19:02 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penerapan physical distancing adalah salah satunya cara terbaik diterapkan baik itu dalam mobil, kereta api maupun pesawat terbang, akan tetapi kejadian baru-baru ini dengan menumpuknya penumpang di terminal Soetta membuat kita bertanya, akan seperti apa penerapan the new normal pasca pandemi Covid-19 dikala masih berlangsung pun banyak dari masyarakat kita yang belum secara penuh menanamkan makna physical distancing dimana hal tersebut  hanya merupakan  satu dari banyak  hal yang terdapat pada penerapan the new normal itu.

Seluruh moda transportasi telah memberikan informasi lengkap dengan penerapan physical distancing didalam armadanya dengan memberi jarak satu tempat duduk antar satu penumpang dengan lainnya.

Walau pertanyaan berikutnya adalah apakah physical distancing juga akan diterapkan pasca pandemi  covid-19 dikala semua perusahaan transportasi akan sangat menggantungkan akan jumlah tempat duduk yang terisi untuk dapat bertahan dalam usahanya. Pengurangan penjualan tempat duduk berarti pengurangan pemasukkan dan akhirnya pengeluaraan, pengeluaran boleh selama itu tidak mengurangi tingkat keselamatan.

Semua masih dalam area abu-abu, paling tidak itu yang ada di benak di beberapa dari kita, kehidupan normal dulu mungkin tidak akan sama, the new normal yang mulai disiapkan oleh Pemerintah dan seluruh sektor dalam hal kesehatan, akan tetapi itu semua akan sia-sia apabila kita juga tidak memiliki persiapan akan era tersebut.

The new normal juga harus disiapkan oleh kita semua sebagai individu dan tidak terkecuali bagi yang suka berpegian atau berlibur pastinya dan sebagai pengguna moda transportasi.

Responsibel dan Responsif

Jadilah wisatawan yang responsibel dan responsif apabila kegiatan wisata sudah mulai dimungkinkan kembai, tapi apa itu wisatawan yang responsible dan responsif.

Ada baiknya kita juga sudah mempersiapkan diri kita dalam menjalani kehidupan ini dengan merubah dari yang mungkin tidak biasa kita lakukan menjadi kebiasaan terutama dalam menjaga kesehatan dalam semua aktifitas yang kita lakukan.

Untuk menjadi wisatawan yang bertanggungjawab atau responsible salah satu cara mungkin bisa dimulai dengan membiasakan membuang sampah pada di tempatnya dan jika tidak ada tempat sampah di tempat wisata, kantongi dulu atau kumpulkan dulu dikantong hingga ada tempat sampah.

Kalau kita di kapal laut atau kapal feri, jangan buang sampah di laut dan menerapkan apa yang sudah kita biasakan lakukan yaitu menggunakan masker, mencuci tangan sesering mungkin dan menjaga jarak dalam berinteraksi dengan orang lain.

Untuk menjadi responsif tidaklah sulit yaitu dengan lebih peka dan tanggap terhadap apa yang terjadi disekitar tempat wisata atau selama kita berlibur, apabila kita berada dikapal tapi tidak menyediakan perlengkapan keselamatan, tanyakan akan hal tersebut ke kapten kapal, dan bila tidak mendapat jawaban yang sesuai, kita harus berani meminta untuk disediakan atau bila kita melihat kenapa kok tidak ada tempat sampah di sekitar tempat wisata, tanyakan kepada pemandu wisata kita atau coba berbicara dengan pengelola atau kepala Desa setempat untuk disediakan.

Perlengkapan keselamatan dalam kapal itu sudah diatur dalam konvesi kelautan tentang keselamatan penumpang dilaut atau SOLAS ( Safety of Life At Sea) termasuk penyediaan pelampung, sesuatu yang sudah ada sebelum  the new normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun