Mohon tunggu...
Ahmad Nurhadi
Ahmad Nurhadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - 202010160311637 (Manajemen UMM)

Jangan lelah untuk membaca. Membaca adalah jendela dunia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Biaya Akuntansi Manajemen

10 Januari 2022   14:25 Diperbarui: 10 Januari 2022   14:29 6593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkenalkan nama saya Ahmad Nurhadi, saya merupakan mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menuliskan artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas tambahan mata kuliah Akuntansi Manajemen yang dibimbing oleh Ibu Chalimatuz Sa'diyah SE., MM.

Konsep biaya merupakan konsep terpenting dalam akuntansi manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk proses perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, sehingga biaya dalam arti luas diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.

Biaya yang digunakan untuk suatu penggunaan tertentu disebut biaya relevan (Relevant cost). Pada saat perhitungan biaya yang akan digunakan untuk melengkapi formulir pajak pendapatan sebuah perusahaan, para akuntan diperlukan untuk membuat perincian jumlah rupiah yang actual yang dikeluarkan untuk membeli tenaga kerja, bahan baku dan peralatan modal yang digunakan dalam produksi.

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan  untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
2. Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi.
5. Uang modal, sewa.
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8. Pajak.


Jenis-jenis Biaya:
a. Menurut Realitas Pembayaran
1. Biaya pengorbanan (Opportunity Cost)
Biaya pengorbanan (Opportunity Cost) merupakan penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif  tertentu, sehingga penghasilan atau penghematan tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya pada alternatif tertentu tersebut.
2. Biaya sebenarnya (Real Cost)
Biaya sebenarnya (Real Cost) adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
b. Menurut Konsep Pencatatan
1. Biaya Akuntansi (Accounting Cost)
Biaya Akuntansi (Accounting Cost) adalah biaya yang didasarkan pada pencatatan akuntansi, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
2. Biaya Ekonomis (Economic Cost)
Biaya Ekonomis (Economic Cost) adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
c. Menurut Periode atau Waktu
1. Biaya Jangka Pendek (Short run Cost)
Biaya Jangka Pendek (Short run Cost) adalah periode dimana masih ada kelompok dari biaya tetap dan biaya variabel.
2. Biaya Jangka Panjang (Long run Cost)
Biaya Jangka Panjang (Long run Cost) adalah periode dimana seluruh biaya berubah (variable).
d. Menurut Karakteristik Jumlahnya
1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap (fixed), tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya putput.
2. Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya Variabel (Variabel Cost) adalah biaya yang merubah secara proporsi dengan perubahan aktivitas.
e. Menurut Karakteristik Satuannya
1. Biaya Total (Total Cost)
Biaya Total (Total Cost) adalah jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan output. TC = TFC+TVC.
2. Biaya Rata-rata perunit output (Average Total Cost/ATC)
Biaya Rata-rata perunit output (Average Total Cost/ATC) adalah jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah output.
3. Biaya marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya marginal (Marginal Cost/MC) adalah tambahan biaya yang dikeluarkan karena ada tambahan satu unit output.
f. Menurut Relevansinya
1. Biaya Relevan
Biaya Relevan adalah semua biaya yang bisa dihindari bila menghadapi berbagai alternative yang dihadapi dan dapat berpengaruh dalam mengambil keputusan seorang manajer.
2. Biaya Irrelevan
Biaya Irrelevan adalah jenis biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan, namun tidak relevan dengan pengambilan keputusan dalam bisnis.

Perbedaan Biaya Eksplisit dan Implisit
Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran nyata dari kas perusahaan untuk membeli atau menyewa jasa-jasa faktor produksi yang dibutuhkan dalam berproduksi. Sedangkan biaya implisit ini tidak dikeluarkan langsung dari kas perusahaan. Biaya implisit diperhitungkan dari faktor-faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan.

Perbedaan Biaya Inkremental dan Sunk Cost
Inkremental cost adalah biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau pengurangan output (biasanya merupakan hasil dari kegiatan produksi/operasi). Sedangkan Sunk Cost adalah biaya yang sudah terlanjur keluar, dan tidak relevan lagi untuk memperhitungkan biaya maupun imbalan yang didapat.

Dapat disimpulkan bahwa dalam mempelajari Akuntansi Manajemen maka perlu mempelajari terlebih dahulu tentang konsep biaya, agar dalam pembelajaran dapat dengan mudah kita mengerti. Selain itu berguna untu awal membangu  sebuah perusahaan agar berjalan dengan baik dan sukses kedepannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun