Semua ekonomi merosot terutama penjualan rumah di indonesia khususnya wilayah banten ,Kondisi pandemi virus korona atau Covid-19 yang mewabah di Indonesia memberikan dampak yang cukup signifikan pada pasar perumahan, khususnya di wilayah Banten.
Indonesia Property Watch (IPW) yang mencatat secara umum tingkat penjualan pasar perumahan di wilayah Banten yang terdiri dari Serang, Cilegon, dan Tangerang (Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang), angka penjualan pasar perumahan di Banten pada kuartal I/2020 mengalami penurunan sebesar 49,5 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Sejalan dengan penurunan nilai penjualan, jumlah unit yang terjual di Banten pada tiga bulan pertama tahun 2020 pun mengalami penurunan cukup besar, yaitu hanya sebanyak 833 unit atau turun sekitar 47,9 persen dibandingi dengan kuartal sebelumnya yang sukses memasarkan sebanyak 1.599 unit rumah.
"Sehubungan dengan harga, jumlah unit yang terjual juga menjadi yang terendah dalam 2 tahun terakhir dan akan berlanjut sampai kuartal berikutnya," imbuh Ali.
IPW juga mencatat bahwa ada penurunan pertumbuhan permintaan untuk hunian. Rumah yang harganya di bawah Rp300 juta justru mengalami penurunan paling besar di antara kelas hunian lainnya dengan penurunan permintaan mencapai 62,4 persen.
"Pasar end user tak akan mampu bertahan jika daya beli masyarakat juga terus mengalami penurunan. Indikator awal penurunan terbanyak dapat dilihat pada sector hunian di bawah Rp300 juta yang mengalami penurunan hingga 62.4 persen. Walaupun demikian, permintaan untuk hunian menengah relatif turun tak terlalu banyak," sambungnya.
Sedangkan untuk pasar pemodal, IPW menyebutkan adanya penurunan sampai 45,2 persen, tapi masih memiliki potensi permintaan yang besar. "Ke depannya, pasar pemodal diperkirakan akan menjadi penggerak properti tidak hanya di Banten, tetapi juga di daerah lain," ungkapnya.
Sebelumnya, telah diberitakan bahwa penjualan hunian di Jakarta dan Surabaya, khususnya sektor hunian vertikal atau yang lebih dikenal dengan apartemen juga mengalami penurunan selama kuartal pertama tahun 2020.
Rumah merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan. Kebutuhan akan perumahan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Sebelum pandemi, maraknya penjualan properti khususnya perumahan terus meningkat baik perumahan subsidi maupun perumahan non subsidi.
Tetapi setelah wabah covid-19 merebak ke seluruh penjuru dunia khususnya Indonesia menyebabkan lumpuhnya hampir semua lini kehidupan manusia termasuk properti khususnya perumahan.