Mohon tunggu...
Ahmad Wildan
Ahmad Wildan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemanfaatan Media Sosial pada Perpustakaan

19 Juli 2018   02:21 Diperbarui: 19 Juli 2018   03:29 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saat ini zaman semakin berkembang dan teknologi yang semakin canggih membuat setiap orang mudah untuk mendapat atau menyebarkan informasi, berdiskusi dan saling berbagi pikiran antara satu orang dengan yang lain. Media sosial adalah suatu forum yang mempermudah seseorang untuk mendapat atau memberikan Informasi, berdiskusi dan saling memberikan pendapat dengan mudah melalui jaringan internet. Sedangkan yang dimaksud dengan perpustakaan adalah suatu tempat atau ruangan yang berisi suatu buku atau informasi-informasi penting dari informasi terdahulu sampai informasi yang terkini, semua terkumpul menjadi satu tempat agar mempermudah pemustaka untuk mencari suatu bacaan yang mereka cari disaat waktu-waktu tertentu. Dengan berkembangnya zaman ini, manusia sangatlah mudah untuk belajar dengan cepat, karena kecanggihannya teknologi membuat semua pekerjaan menjadi mudah. Disini kita dapat menyimpulkan bahwa perpustakaan dalam media sosial adalah suatu tempat, ruang atau forum yang dimana semua orang dapat mencari bacaan dan informasi dengan mudah hanya dengan bermodalkan perangkat seluler atau teknologi yang terhubung dengan internet.

Adanya penggabungan antara media sosial dengan perpustakaan ini membuat masyarakat mudah untuk belajar dan menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi mereka. Karena semua bacaan pada saat ini sangatlah mudah didapatkan dan diakses dimana pun kita berada, kita tidak perlu susah-susah lagi harus ke suatu tempat seperti perpustakan umum atau khusus. Informasi atau bacaan dari media sosial ini dapat kita ambil dari Facebook, Twitter, Instagram dan media lainnya. Semua informasi ini sangatlah mudah kita dapatkan, bisa melalui Perangkat Seluler, laptop dan alat teknologi canggih lainnya, dan hampir seluruh informasi dan bacaan ada di media sosial tersebut. Dikarenakan banyaknya informasi dan bacaan yang kita dapatkan di suatu media sosial, kita tidak bisa sembarang untuk mengambil kesimpulan bahwa bacaan yang kita baca tersebut adalah bacaan yang benar, setiap orang yang ingin membaca bacaan dari media sosial haruslah dengan teliti untuk berpendapat. Karena mudahnya seseorang untuk memberikan informasi, kita dapat menyimpulkan bahwa tidak semua orang memberikan informasi itu benar.

Perkembangan teknologi informasi membantu mempermudah pekerjaan dan untuk menunjang kepentingan manusia. Koneksi internet banyak memberi kemudahan dan kecepatan akses informasi yang beragam bagi siapapun, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, lembaga atau institusi, tidak terkecuali perpustakaan. Perpustakaan sebagai suatu lembaga penyedia informasi memiliki peranan penting untuk menyediakan dan melayani pembaca dalam memperoleh Informasi secara cepat, mudah, efektif dan efisien. Pelayanan yang ramah dan hangat tentu akan disukai para pembaca. Hal ini akan berdampak pada intensitas pengunjung perpustakaan yang meningkat, karena akan menimbulkan kesan yang positif terhadap pustakawan dan stafnya yang memberikan pelayanan secara excellent. Namun, semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi saat ini dapat membawa perubahan pada pelayanan suatu perpustakaan. Kemudahan pelayanan kepada pembaca, dalam hal ini didapatkan dengan memanfaatkan media sosial berbasis web atau jejaring sosial seperti Facebook Instagram, dan Twitter. Facebook Instagram dan Twitter merupakan sebagian contoh dari jejaring sosial yang ada saat ini dan semakin banyak bermunculan, yang pemanfaatannya dapat diterapkan di perpustakaan.

Meminjam buku di perpustakaan cukup dengan scan barcode maupun dibaca dengan alat berbasis Radio tanpa harus datang ke pustakawan untuk mencatat peminjaman secara manual. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya para pengguna media sosial yang ingin mengupdate tentang perpustakaan di daerahnya tetapi terhalang oleh jarak dan waktu. Sebagai Media penunjang pembelajaran khususnya para Siswa dan Mahasiswa yang banyak menggunakan jejaring sosial, mereka dapat mengunduh data dari jejaring sosial yang telah di upload oleh pihak perpustakaan.

Teknologi dapat memberi dampak baik maupun dampak buruk, tergantung kepada manusia yang menggunakannya. Selama teknologi itu digunakan untuk hal-hal yang positif, tentu akan memberi manfaat bagi manusia, begitupun sebaliknya. Demikian pula perkembangan teknologi informasi di perpustakaan, dengan memanfaatkan media sosial berbasis web atau jaringan sosial, bukan untuk melarang pembaca berkunjung ke perpustakaan, melainkan bermaksud memberi kemudahan akses kepada pemustaka dalam mendapat informasi mengenai keterlambatan peminjaman koleksi, perpanjangan koleksi, peminjaman koleksi, jumlah denda, pemesanan buku, kritik saran dan lain-lain. Teknologi, khususnya teknologi informasi di bidang perpustakaan akan terus mengalami perubahan, untuk itu pentingnya peranan pustakawan dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi informasi secara baik dan bijak untuk kepuasan pengunjung atau pengguna perpustakaan.

Referensi:

Jalasutra. 2010. Pengantar memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.

Haryono, Andi. 1997. Menjelajah Internet dengan Netscape Navigator 3.0. Yogyakarta: Andi Offset.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun