Mohon tunggu...
LISDANYANTI
LISDANYANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menjalani hidup setiap tahapnya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Airsoft Gun itu Replika Senjata Api, Bukan Mainan

19 Mei 2025   10:08 Diperbarui: 19 Mei 2025   14:04 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi airsoft gun (sumber: freepik)

Gue tahu, banyak airsofter di Indonesia itu taat aturan. Tapi fakta di lapangan sekarang? Airsoft gun makin mirip senjata api, makin gampang diakses, dan makin banyak yang main seenaknya. Jujur aja, ini bukan lagi soal hobi atau olahraga---ini udah masuk ke wilayah abu-abu yang kalau dibiarkan terus bisa bahaya banget buat kita semua, termasuk komunitas airsoft gun. 

"Siap-siap, opini ini mungkin bakal bikin sebagian dari kalian nggak setuju. Tapi justru karena ituharus dibahas."

Masalahnya Bukan Cuma di Orangnya, Tapi di Sistem yang Longgar Banget

Airsoft gun itu memang bukan senjata api, tapi bentuk dan cara makainya udah 90% mirip. Dan jangan salah, orang awam di jalan nggak bisa bedain mana airsoft, mana senpi asli. Apalagi kalau dipasang optik, grip, dan laras panjang---ya udah, polisi pun bisa keliru.

Yang gawat, banyak orang yang belum ngerti soal izin, prosedur Perpol No. 5 Tahun 2018, apalagi soal keanggotaan Perbakin. Di Tokopedia dan Shopee, barang masih bisa jual airsoft gun kayak jual action figure. Padahal, secara hukum, semua itu harusnya ada izin dan pemantauan ketat dari pihak berwenang.

Kalau kita bilang ini cuma "mainan", itu udah ngibul dari sananya.

Kasus Udah Banyak, Kita Mau Tunggu Sampai Ada Korban Baru Gerak?

  • Anak-anak sekolah pegang airsoft buat konten TikTok.
  • Pengemudi arogan nodongin airsoft ke orang gara-gara urusan sepele.
  • "Koboi jalanan" di Surabaya yang tembakin orang pakai airsoft dari mobil.

Ini semua bukan asumsi, ini kejadian beneran. Dan yang bikin miris, belum ada tindakan tegas atau evaluasi serius dari pemerintah buat ngatur ini lebih jelas. Kalau dibiarkan, makin banyak oknum yang nyamar jadi "hobiis" padahal makai airsoft buat nakut-nakutin atau nyari validasi online.

Regulasi Ada, Tapi Lemes Kayak Teh Dingin

Perpol udah ngatur soal pengawasan airsoft gun. Tapi siapa yang benar-benar ngecek izin tiap orang? Siapa yang kontrol komunitas-komunitas kecil yang latihan tanpa pengawasan? Bahkan komunitas besar pun kadang masih ada yang longgar soal anggota barunya.

Di lapangan, kepolisian juga sering kali nggak punya SOP jelas buat nangani kasus airsoft. Kadang overreact, kadang malah cuek. Beda kota, beda cara penanganan. Dan yang rugi? Kita, komunitas airsoft sendiri, yang niatnya cuma pengen main dan latihan secara sah.

Gue Pernah Jadi Korban Intimidasi Pakai Airsoft. Dan Rasanya Nggak Lucu Sama Sekali.

Gue nulis ini bukan cuma karena teori atau ngeliat berita. Gue pribadi pernah jadi korban langsung. Waktu itu lagi di jalan---bukan malam-malam, siang bolong. Ada orang nyetir ugal-ugalan, gue klakson karena hampir nyerempet. Tiba-tiba dia buka kaca mobil dan angkat sesuatu yang gue kira pistol beneran. Gue sempet freeze. Lo pikir itu mainan? Di momen itu, gue pikir gue bakal ditembak.

Beberapa menit kemudian baru gue sadar, kemungkinan besar itu airsoft gun. Tapi rasanya? Sama aja. Gue shock, tangan gemeteran, dan mikir: "Gini ya rasanya kalau nyawa lo di ujung laras, walau 'cuma' plastik?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun