Mohon tunggu...
Ahmad Habibi
Ahmad Habibi Mohon Tunggu... Freelancer - Fulltime writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Freelance copywriter dan jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kasus Corona Melonjak, Puan Maharani: Kan Sudah Saya Bilang

17 Juni 2021   18:52 Diperbarui: 17 Juni 2021   18:55 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lonjakan jumlah kasus Corona terjadi lagi. Hal ini diperburuk dengan munculnya varian baru Delta atau B1617.2 yang lebih cepat menular. Lonjakan ini menurut dr. Siti Nadia Tarmizi, juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan, merupakan imbas dari pergerakan masyarakat yang meningkat sejak awal Ramadan sampai puncaknya pada hari Idul Fitri.

Padahal, Ketua DPR RI Puan Maharani sudah mewanti-wanti permasalahan tersebut saat melakukan peninjauan pelaksanaan larangan mudik Mei 2021 lalu. Puan mendatangi tiga titik paling krusial, yaitu Tol Pejagan, pelabuhan Merak, dan Bakauheni.

"DPR RI mendengar suara rakyat yang meminta agar peraturan-peraturan terkait larangan mudik diperjelas dan konsisten pelaksanaannya di lapangan," ucap Mantan Menko PMK saat meninjau Tol Pejagan, Minggu (9/5/2021).

Puan juga menghimbau agar dalam pelaksanaannya jangan sampai rakyat merasa ada ketidakadilan. Dia sudah memprediksi bahwa penumpukan akan terjadi dan benar adanya, pemberitaan media heboh mengenai kemacetan panjang sepanjang tol Jakarta-Cikampek hingga 8 kilometer.

"Di beberapa titik pemeriksaan akhirnya terjadi penumpukan yang sayangnya ikut menghambat kegiatan-kegiatan lain selain mudik," kata dia.

Selain itu, Puan sempat menghimbau agar Pemerintah Daerah turut memperhatikan jika memang ada masyarakat yang sudah pulang ke kampung halamannya. "Mungkin karena mudik lebih awal, maka sebaiknya Pemerintah Daerah setempat melakukan tracing, tes, dan isolasi," Puan melanjutkan.

Lebih lanjut, dia pun sempat menghimbau agar petugas di lapangan menggunakan cara yang santun dan humanis untuk mengingatkan dan menjelaskan kepada masyarakat bahwa aturan larangan mudik ini berkaitan dengan usaha untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman penyebaran Covid-19.

"Saya melihat di berita sempat ada orang yang menolak untuk diminta putar balik di Bakauheni ini dan sempat tiga jam berargumen sebelum akhirnya berputar balik. Kita pahami bahwa masyarakat banyak yang memang sudah sangat rindu kampung halaman dan ingin bertemu sanak saudara," ucap Puan.

Sayangnya, arus mudik tetap tidak terbendung. Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pemudik selama Lebaran 2021 sebanyak 1,5 juta orang. Para pemudik tersebut nekat mudik meski pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.

Lebih jauh, Polri mencatat jumlah pemudik tahun 2021 lebih banyak daripada tahun 2020 ketika larangan mudik juga dikeluarkan. Data menyebutkan selama pelaksanaan Operasi Ketupat, petugas juga banyak menemukan pelanggaran kesehatan. Terjadi sebanyak 654.623 kasus atau naik 100% dari tahun lalu.

"Namun terjadinya pergerakan kendaraan, terjadi banyak pada saat sebelum pelaksanaan peniadaan mudik itu sendiri," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (19/5/2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun