Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penelusuran Manuskrip Kuno di Kabupaten Purwakarta

19 November 2021   13:00 Diperbarui: 30 Oktober 2022   17:12 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecamatan Wanayasa juga ada Almarhum Aki Koko Komar dengan jumlah manuskrip 2 (dua) buah, yaitu:

  1. Wawacan Paras Nabi, wawacan yang berkisah tentang lahirnya Nabi Muhammad saw.
  2. Wawacan Umar Maya, wawacan yang berkisah tentang kesaktian Umar Maya dan Umar Madi.

Wawacan Regen Boncel, karya Ronggowaloejo
Wawacan Regen Boncel, karya Ronggowaloejo

Selain kecamatan-kecamatan tersebut di atas juga pernah ada seorang tokoh pemerintahan sekaligus tokoh pejuang gerilya, yaitu Almarhum H.R. Soeria Soenarja Ronggowaloejo yang mana beliau pernah menjabat sebagi Bupati Purwakarta I (1968-1969). Beliau menulis manuskrip sebanyak 18 (delapan) buah, yaitu:

I ( 50 tahun)

  1. 1964. Regen Boncel (Bupati Caringin)/Wawacan Dalem Boncel, 1 September 1964. PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1985.
  2. 1966. Sadjarah Islam -- ditulis oleh H.S. Ranggawalujo -- disempurnakan oleh Darkat Darjusman. Jil 1-5, Rangkasbitung, 1966.

II ( 40 tahun)

  1. 1975. Kiamat -- dikarang ku Moh. Abday Rathomy -- dibuat kawih oleh H.S. Ronggowaluyo (Residen Banten di Serang). Serang, 1975.
  2. 1975. Riwayat H.S. Ronggowaluyo Residen Banten di Serang. Jil. 1, 1975.
  3. 1977. Riwayat H.S. Ronggowaluyo Residen Banten di Serang. Jil. 2, 1977.
  4. 1977. Wawacan Hirup Sabada Maot (Hidup Setelah Mati) -- dikarang oleh Al Ustadz Bey Arifin -- digubah oleh H.S. Ronggowalujo. Purwakarta, 22 Desember 1977. Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah -- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta, 1980.
  5. 1980. Siliwangi Masa Ka Masa -- digubah oleh H.S. Ronggowaluyo. Jil 1-2, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah -- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta, 1980.
  6. 1980. Wawacan Sajarah Anbia -- dikarang oleh Al Ustadz Bey Arifin -- dibuat kawih oleh H.S. Ronggowalujo. Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah -- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta, 1980.
  7. 1981. Wawacan Lengkepna "Sajarah Nabi Muhammad s.a.w." -- dikarang oleh K.H. Munawar Chalil -- ditulis oleh H.S. Ranggawaluja). Purwakarta, 15 Juni 1981.

III ( 30 tahun)

  1. 1982. Wawacan Nonoman Terah Pasundan -- dikarang oleh Kadar Rohmat -- ditulis oleh H.S. Ranggawaluya -- disempurnakan oleh Darkat Daryusman. Purwakarta, 27 Januari 1982.
  2. 1982. Wawacan R.A. Kartini -- dikarang oleh Titi Soemandari Soeroto -- ditulis oleh H.S. Ranggawaluya. Jil. 1-3, Purwakarta, 01 Januari 1982.
  3. 1983. Wawacan Hulapaurasidin -- dikarang oleh Bahrum Rangkuti -- dibuat kawih oleh H.S. Ranggawaluya -- disempurnakan oleh Darkat Daryusman. Jil. 1-2, Purwakarta, 15 Januari 1983.
  4. 1983. Wawacan Raja Pajajaran Pamungkas -- dikarang oleh Kadar Rohmat -- ditulis oleh H.S. Ranggawaluya -- disempurnakan oleh Darkat Daryusman. Purwakarta, 10 Maret 1983.
  5. 1983. Wawacan Riwayat 60 Sahabat Rasulullah s.a.w. -- dikarang oleh Khalid Muhammad Khalid -- ditulis oleh H.S. Ranggawaluya. Jil. 1, Purwakarta, 22 Desember 1983.
  6. 1988. Wawacan Tungtunan Hirup Muslim -- dikarang oleh MD Ali Al Hamidy -- ditulis oleh H.S. Ranggawaluya. Jil. 1, Al Ma'arif, Bandung, 1988.
  7. n.d. Wawacan Pangeran Dipati Ukur I-III.
  8. n.d. Wawacan Wanoh Ka Allah -- dikarang oleh Al Ustadz Bey Arifin -- ditulis oleh H.S. Ranggawaluya. Jil. 1-3, Purwakarta, n.d.

(Koleksi Khusus Keluarga)

  1. 1985. Sajarah Sarsilahna Sekeseler Seuweu Siwi Katurunan Embah Patih Karsinem -- Mataram Abad 17 Masehi -- ditulis oleh H.S. Ronggowaluyo. Purwakarta, 01 November 1985.

Sungguh sangat menarik membaca naskah-naskah di atas, apalagi jika kita bisa baca tulisan huruf Arab gundul (pegon, Jawi) dan aksara Hanacaraka serta bahasa Sunda karena banyak diantaranya ditulis dalam bentuk wawacan, yang terdiri dari beberapa pupuh dari 17 (tujuh belas) buah pupuh yang ada. Terlebih-lebih Almarhum Ronggowaloejo yang sangat menggemari seni beluk, sebuah cabang kesenian asli Sunda, yang biasanya dimainkan oleh 7 (tujuh) orang pemain dan dikhawatirkan seni ini akan punah karena para pemain biasanya sudah berusia di atas 55 tahun serta hampir tidak ada regenerasi yang cukup.***

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun