Mohon tunggu...
Ahmad Nizar Chamdani
Ahmad Nizar Chamdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Brawijaya, Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integrasi Iman dan Ilmu

7 Desember 2021   23:00 Diperbarui: 7 Desember 2021   23:02 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Iman berasal dari bahasa Arab yang memiliki kata dasar amana-yu'minu-imanan. Artinya beriman atau percaya. "Percaya dalam bahasa indonesia artinya meyakini atau yakin bahwa sesuatu (yang dipercaya) itu, memang benar atau nyata adanya" (Kaelany HD, 2000).

Iman adalah sikap seseorang yang sifatnya lebih mendalam dan bertempat di dalam hati. Sebagaimana yang terdapat dalam surah Al-Hujurat ayat 14 yang artinya:

"Orang-orang Arab Badui berkata, "kami telah beriman." Katakanlah (kepada mereka), "kamu belum beriman, tetapi katakanlah "kami telah tunduk (islam)," karena iman belum masuk kedalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

2. Unsur-unsur Iman

"Musaddad telah menceritakan kepada kami, ia berkata bahwa Ismail Ibn Ibrahim telah menceritakan kepada kami, Abu Hayyan aL-Taimiy dari Abi Zurah telah menyampaikan kepada kami dari Abi Hurairah berkata, Nabi SAW suatu hari ketika orang-orang berkumpul, maka datang seorang laki-laki dan berkata: apakah iman itu?, Nabi menjawab Iman adalah percaya kepada Allah, kepada malaikat Allah, kitab-kitab Allah, Rasulrasul Allah, ketentuan-ketentuan Allah SWT dan percaya kepada Hari kiamat" (HR. Bukhori, Muslim, Abu Daud, aT-Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad bin Hambal)

Berdasarkan hadits tersebut didapat bahwa unsur-unsur (rukun) iman sebagai berikut:

  • Iman kepada Allah Swt.

Iman kepada Allah Swt. maksudnya adalah membenarkan adanya Allah Swt., dengan cara meyakini dan mengetahui bahwa Allah Swt. benar-benar wujud atau ada karena Dzatnya sendiri (Wajib Al-wujud li Dzati), Tunggal dan Esa, Yang Maha Kuasa, yang hidup dan berdiri sendiri, yang kekal dan bersifat Azali untuk selamanya. "Dia Maha Mengetahui dan Maha Kuasa terhadap segala sesuatu, berbuat apa yang Ia kehendaki, menentukan apa yang ia inginkan, tiada sesuatupun yang sama dengan-Nya, dan Dia Maha Mengetahui" (Zain, 1998).

  • Iman kepada para Malaikat

Iman kepada para malaikat adalah percaya bahwa malaikat itu makhluk ciptaan Allah Swt. yang tidak pernah membangkang dan selalu patuh dengan perintah Allah Swt. "Kita percaya bahwa malaikat merupakan makhluk pilihan Allah, mereka tidak berbuat dosa, tidak melawan kepada-Nya, pekerjaannya semata-mata menjunjung tinggi tugas yang diberikan kepada mereka masing-masing". (Kaelany, 2000).

Malaikat adalah makhluk agung, jumlahnya banyak dan tak terbilang, tak ada yang bisa menghitungnya kecuali hanya Allah semata. Allah menciptakan malaikat dari cahaya, menciptakan mereka dengan tabiat baik, tidak mengenal kejahatan, dan mereka tidak diperintahkan ataupun melakukan kejahatan. Karena itu mereka hanya taat kepada Allah Swt., tidak mendurhakai apapun yang diperintahkan, dan melakukan segala perintah yang disampaikan. Mereka bertasbih kepad Allah Swt. sepanjang waktu siang dan malam tanpa kenal lelah, tidak pernah bosan beribadah kepada Allah, dan tidak memiliki sifat sombong. (Al-Jazairi, 2014).

  • Iman kepada kitab-kitab Allah Swt.

Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. ialah meyakini bahwa kitab-kitab tersebut datang dari sisi Allah Swt. yang diturunkan kepada beberapa Rasul pilihan-Nya. Satu-satunya referensi yang menjadi sumber untuk mengetahui kitab-kitab Allah secara rinci adalah Al-Qur'an yang merupakan kitab yang terjaga sedemikian rupa, tanpa penambahan maupun pengurangan , tanpa pendistorsian, serta tidak ada perubahan ataupun penggantian sama sekali di dalamnya. Al-Qur'an akan terus terjaga dengan penjagaan Allah hingga batas akhir kehidupan dunia ini.

Beriman kepada kitab-kitab Allah wajib secara syar'i maupun logika. Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah adalah membenarkan bahwa kitab-kitab tersebut telah diturunkan melalui firman-firman Allah. Ada yang disampaikan secara langsung tanpa pperantara maupun secara tidak langsung melalui perantara malaikat (Hafidz, 2001).

  • Iman kepada para rasul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun