Mohon tunggu...
ahmad syifahidayatullah
ahmad syifahidayatullah Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Santri Milenial

7 Desember 2022   16:36 Diperbarui: 7 Desember 2022   16:39 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tak heran di era globalisasi dan teknologi yang kita rasakan saat ini banyak perubahan yang kita rasakan, terutama dibidang pendidikan, baik pendidikan dari segi umum maupun pendidikan yang bersifat keagamaan seperti kepesantrenan.

Nah ada hal menarik yang mungkin banyak orang menganggap hal ini sebagai suatu hal yang biasa saja, yaitu lifestyle. Dizaman modern ini lifestyle yang mencakup hedonism, materialisme, dan konsumerisme. semakin berkembangnya teknologi dan informasi sangat berpengaruh kepada pendidikan yang ada di indonesia terutama pada pendidikan yang ada dipesanten, dizaman sekarang maraknya lifestyle (gaya hidup) seperti hedonisme, materialisme, dan konsumerisme berdampak kepada santri santri zaman sekarang. dari corak budaya dan background kepesantrenan memang terbagi dua, ada yang bersifat modern dan ada pula yang salafi (masih bercorak budaya islam terdahulu, atau mengambil anjuran dari para ulama terdahulu).

Nah dari kedua motif keberagaman golongan kepesantrenan tersebut, sekarang ada pondok pesantren salaf modern yang terlahir dari kombinasi kedua motif pesantren tersebut. nah yang menjadi masalah diera globalisasi ini ialah karakter santri zaman sekarang, sangat disayangkan jika santri-santri zaman sekarang menerapkan gaya hidup hedonisme dilingkungan pesantren demi memenuhi kesenangannya saja yang mana sangat jauh dari nilai nilai yang ditanamkan oleh para guru guru-nya, dengan ber-ideologi demikian tidak langsung berdampak mempengaruhi santri-santri lainnya unuk ikut ber ideologi hedonisme, dengan penampilan berlebihan di proses belajar tidaklah berpengaruh kepada prestasi dan pencapaian. bahkan dapat menimbulkan kecemasan bagi teman santri yang lain, yang mana karena ingin seperti teman temannya yang lain maka timbul lah memaksa akan keadaan, dan berdampak buruk, maka terjadilah bullying antar sesama santri, dan karena bullying itu tadi skorban merasa ingin dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan. maka dengan adanya pendidikan agama kita harus meng-imbangi dengan kehidupan diera globalisasi dan maraknya perkembangan teknologi dengan didasari iman dan akhlaq.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun