Ampo, juga dikenal dengan nama napal atau nampal, adalah makanan atau camilan tradisional khas dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, terutama dari wilayah Tuban. Makanan ini memiliki keunikan karena bahan utamanya adalah tanah liat murni tanpa campuran bahan lain.
Meskipun terdengar tak lazim bagi sebagian orang, ampo telah menjadi bagian dari tradisi turun-temurun, terutama di kalangan masyarakat pedesaan Jawa. Bahkan, camilan ini kerap dikonsumsi oleh wanita hamil, karena dipercaya memiliki khasiat tertentu.
Asal-Usul dan Tradisi Konsumsi
Kebiasaan memakan tanah atau lempung dikenal sebagai geofagi, sebuah praktik yang juga ditemukan di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara beriklim tropis dan hangat. Meski jarang diakui secara terbuka, konsumsi tanah sebagai bagian dari budaya atau pengobatan tradisional tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di Afrika, Amerika Latin, dan sebagian wilayah Asia.
Dampak Kesehatan
1. Mitos dan Kepercayaan
Masyarakat Jawa meyakini bahwa ampo dapat menguatkan sistem pencernaan dan berfungsi sebagai obat tradisional untuk beberapa penyakit. Tak sedikit yang menganggap konsumsi tanah liat sebagai cara alami untuk "menetralisir" kondisi tubuh yang tidak seimbang.
2. Manfaat Ilmiah
Beberapa penelitian menemukan bahwa tanah liat steril dapat menenangkan perut, serta mengikat zat-zat berbahaya seperti mikrob, patogen, dan virus. Dalam kondisi tertentu, tanah liat berfungsi seperti masker lumpur untuk usus, memberikan perlindungan sementara terhadap infeksi.
3. Risiko dan Bahaya