Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meriahnya Malam Takbiran Idul Adha 1446 H: di Masjid Jami' Barokaturrohman Desa Plosojenar Ponorogo

5 Juni 2025   21:00 Diperbarui: 5 Juni 2025   21:11 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi, Malam Takbiran di Masjid Jami' Barokaturrohman Ds Plosojenar, Kauman, Ponorogo

Ponorogo, Kamis 05 Juni 2025-Malam takbiran Idul Adha di Masjid Jami' Barokaturrohman, yang terletak di Jalan Kusumoyudo, Desa Plosojenar, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berlangsung dengan sangat meriah dan penuh kekhidmatan. Suasana malam yang hangat dan penuh semangat ini menjadi salah satu momen yang dinanti-nanti oleh warga setempat.

Sejak adzan Maghrib berkumandang, gema takbir menggema di seluruh penjuru masjid. Lafadz takbir dikumandangkan dengan penuh semangat:

اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ اللّٰهُ أَكْبَرُ، لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَاللّٰهُ أَكْبَرُ، اللّٰهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
"Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu."

Lantunan takbir ini diiringi oleh tabuhan beduk yang menggema mengiringi semangat umat Islam menyambut hari raya. Suara takbir bergema silih berganti dari anak-anak hingga orang tua, menciptakan suasana religius yang begitu hangat.

Menariknya, sebagian masyarakat turut hadir, mulai dari para tokoh agama dan masyarakat, generasi tua, hingga para pemuda dan sinoman. Mereka berkumpul di halaman dan dalam masjid untuk bersama-sama menyambut datangnya hari besar umat Islam.

Di kalangan masyarakat Jawa, khususnya di Ponorogo dan sekitarnya, Idul Adha dikenal dengan sebutan “Bodo Besar”. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, di mana kata “bodo” berarti “lebaran” atau “hari raya,” sedangkan “besar” menunjukkan bahwa ini adalah hari raya besar yang sangat dimuliakan. “Bodo Besar” digunakan untuk merujuk pada Hari Raya Idul Adha, yang secara makna dianggap lebih agung karena berkaitan dengan pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, pelaksanaan ibadah kurban. Istilah ini juga membedakannya dari “Bodo Cilik” yang merujuk pada Lebaran Kupat setelah Hari Raya Idul Fitri.

Dokumentasi Pribadi, Puluran seperti pentol goreng dll
Dokumentasi Pribadi, Puluran seperti pentol goreng dll

Malam takbiran di Masjid Jami' Barokaturrohman juga disemarakkan dengan tradisi puluran, yaitu berbagi aneka sajian untuk dinikmati bersama. Puluran yang dibagikan pun sangat beragam, antara lain pisang, tahu goreng, pentol goreng, dan kopi hangat. Hidangan sederhana namun bermakna ini menjadi perekat kebersamaan di tengah gema takbir.

Tradisi ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga sarana mempererat hubungan sosial dan melestarikan budaya lokal. Takbiran pun terus berlangsung hingga menjelang waktu salat Idul Adha pada pagi harinya.

Masjid Jami' Barokaturrohman pun membuktikan perannya sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial masyarakat, menjaga nilai-nilai kebersamaan dalam bingkai keislaman dan tradisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun