Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tumenggung Endranata: Pengkhianat Mataram yang Diabadikan dalam Penghinaan Sejarah

4 Juni 2025   15:21 Diperbarui: 4 Juni 2025   15:22 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan S Sudjojono. Diambil dari buku Santy Saptari, Sultan Agung dalam Goresan S Sudjojono/daerah.sindonews.com

Sejarah Kesultanan Mataram Islam menyimpan banyak kisah heroik perjuangan melawan penjajahan, namun juga tidak luput dari kisah kelam pengkhianatan dari dalam. Salah satu nama yang kerap muncul dalam konteks ini adalah Tumenggung Endranata, atau dikenal dengan nama aslinya Ngabehi Mertajaya. Ia bukan hanya dicatat sebagai tokoh yang pernah berjasa, tetapi juga sebagai simbol pengkhianatan terhadap tanah air dan rajanya sendiri. Kisahnya menjadi pelajaran historis tentang bagaimana ambisi dan kepentingan pribadi dapat meruntuhkan kekuatan sebuah bangsa.

Identitas dan Latar Belakang

Tumenggung Endranata adalah putra dari Tumenggung Wiraguna. Nama aslinya, Ngabehi Mertajaya, dikenal luas dalam catatan sejarah Mataram Islam sebagai seorang punggawa berpengaruh. Ia pernah berperan penting dalam membantu Sultan Agung menaklukkan wilayah sekitar Demak, menunjukkan bahwa pada masa awal kariernya, ia adalah abdi yang dipercaya oleh istana.

Pengkhianatan terhadap Sultan Agung

Namun, kepercayaan tersebut hancur ketika Endranata memilih untuk mengkhianati rajanya. Ada dua tindakan utama yang mencoreng namanya:

1. Membocorkan Rencana Serangan ke Batavia

Dalam upaya Sultan Agung untuk menyerang Batavia (Jakarta), Endranata diduga membocorkan informasi penting kepada VOC (Belanda). Informasi ini meliputi strategi serangan dan lokasi lumbung pangan pasukan Mataram. Akibatnya, Belanda mampu memperkuat pertahanan dan menghancurkan lumbung pangan Mataram, menyebabkan pasukan kekurangan logistik dan serangan pun gagal.

2. Memprovokasi Perang Saudara dengan Fitnah

Selain membocorkan rahasia militer, Endranata juga menyebarkan fitnah kepada Sultan Agung mengenai Adipati Pragola II dari Pati, yang merupakan saudara ipar Sultan. Ia menuduh Pragola II merencanakan pemberontakan. Fitnah ini memicu perang saudara yang merugikan Mataram, memperlemah persatuan internal ketika sedang menghadapi tekanan eksternal dari Belanda.

Hukuman dan Simbol Penghinaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun