Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang di Tanah Retak

29 November 2024   11:40 Diperbarui: 29 November 2024   11:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/Jesussmarc 

Di tanah yang tertukar, langit pun terbalik,
Gemuruh sunyi melantun dalam kata-kata kosong.
Sungai-sungai yang dulu bercermin, kini keruh,
Menjadi saksi bisu bagi bayang yang hilang.

Di balik tembok waktu, gema tak terucap,
Angin berbisik dalam bahasa yang lupa.
Bunga-bunga jatuh tanpa musim yang datang,
Dan langkah-langkah berhenti pada titik yang tak ada.

Di jalan yang tercipta dari jejak-jejak semu,
Tangan yang mengarah telah rapuh, patah.
Kunci yang hilang ditukar dengan janji-janji retak,
Sedang suara terbawa angin, terbang, dan menghilang.

Langit yang pernah menatap lurus, kini buram,
Mentari hilang di balik layar yang tak tersentuh.
Awan berkelindan dalam bentuk yang berbeda,
Menyembunyikan wajah di bawah topeng yang samar.

Tapi siapa yang melihat?
Siapa yang mendengar saat mata tertutup,
Saat telinga terbungkam oleh kertas-kertas usang,
Di sana, di tempat di mana rindu bertemu dengan lupa?

Di sana, di tanah yang retak,
Pencari jalan hanya menemukan bayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun