Mohon tunggu...
Ahmad Sastra
Ahmad Sastra Mohon Tunggu... Penulis - penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ahmad Sastra adalah seorang peminat literasi fiksi maupun nonfiksi. beberapa buku fiksi dan non fiksi telah ditulisnya. banyak juga menulis artikel populer di berbagai media masa cetak dan elektronik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadhan Produktif

18 April 2022   08:25 Diperbarui: 18 April 2022   15:26 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Ahmad Sastra

Ramadhan 1443 H kembali hadir di tengah-tengah umat muslim seluruh dunia. Ramadhan adalah saat-saat yang sangat istimewa bagi kaum muslimin. Islam adalah agama  yang sangat memperhatikan waktu. Karena itu di bulan Ramadhan detik, menit dan jam serta hari dianjurkan untuk mengisi dengan berbagai amalam sholih. Islam menganjurkan umatnya untuk menjadi pribadi produktif, terlebih di bulan suci Ramadhan.

Ujung dari amal sholih dan produktiftas selama bulan suci Ramadhan, bukan semata untuk mendapatkan berlipatgandanya pahala, namun yang lebih utama adalah untuk mencapai derajat tertinggi, yakni derajat taqwa.  Ramadhan adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hambaNya yang beriman agar semakin termotivasi untuk beribadah guna mencapai derajat takwa. Hal ini ditegaskan Allah di QS Al Baqarah ayat 183.

Tentu saja ketaqwaan yang maknanya adalah melaksanakan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan Allah, bukan hanya berdimensi individu, namun harus juga berdimensi sosial. Sebab keimanan dan ketaqwaan sosial akan dilipahi berbagai keberkahan dari Allah (QS. Al-A'raf : 96). Ketaqwaan kolektif mestinya menjadi misi suatu bangsa dan negara ketika bertemu Ramadhan.

Produktif memiliki makna bersifat atau mampu menghasilkan atau mendatangkan manfaat secara efektif dan efisien. Sementara, produktivitas merupakan suatu cara untuk mengukur apakah hal tersebut bisa dikerjakan dengan efisien. Term Ramadhan produktif memiliki makna pemanfaatan bulan Ramadhan untuk menghasilkan berbagai amal sholih, baik bagi diri sendiri maupun orang lain dengan cara menggunakan waktu secara efektif dan efisien.

Jika menilik sejarah bagaimana Rasulullah dan para sahabat menjalani waktu demi waktu selama bulan suci Ramadhan, maka bisa didapati kesimpulan bahwa Ramadhan mestinya menambah positif, produktif dan konstributif bagi seorang muslim. Ramadhan adalah bulan mulia, tidaklah pantas dijadikan sebagai alasan untuk bermalas-malasan dengan alasan lapar dan haus.

Ramadhan disebut sebagai syahrul qur'an (QS Al Baqarah : 185), maka semestinya umat Islam makin memperbanyak amal sholih dengan membaca, menghafal, menelaah dan mengamalkan Al Qur'an. Untuk memotivasi amalan ibadah, Allah telah menetapkan bahwa ibadah sunnah akan diberikan pahala seperti ibadah wajib. Sementara ibadah wajib akan dilipatgandakan pahalanya.

Jika kaum muslimin membaca satu juz Al Qur'an kira-kira berjumlah 7000 huruf, kalikan satu huruf dengan 10 kebaikan dikalikan pahala 70 kewajiban maka akan menghasilkan  4.900.000 kebaikan. Jika satu kali saja Al Qur'an dikhatamkan selama bulan Ramadhan, maka akan didapat 147 juta kebaikan. Jika tiga kali akan didapatkan 441 juta kebaikan. Sungguh Allah melipatgandakan pahala setiap amal sholeh di bulan Ramadhan.

Produktifitas Ramadhan juga bisa dalam dimensi intelektual.  Sebagai contoh adalah dengan menghadiri berbagai kajian tsaqafah Islam, baik offline maupun online atau membaca buku. Literasi dalam arti berkarya tulis juga merupakan bentuk produktifitas Ramadhan. Menulis satu huruf di bulan Ramadhan dengan niat ibadah, tentu saja mendapatkan berlipat pahala dari Allah. Menghidupkan budaya literasi Ramadhan adalah bentuk produktifitas.

Produktifitas Ramadhan juga bisa direalisasikan dengan memperbanyak sedekah karena akan menghasilkan amal sholih. Rasulullah bersabda : sedekah apakah yang paling mulia ?. Beliau menjawab: "Yaitu sedekah dibulan Ramadhan." (HR Tirmidzi). Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (QS. Al Hadid ayat 18)

Membayar zakat dan bersedah untuk dibagikan kepada fakir miskin adalah bentuk konstribusi yang akan mendatangkan amal sholih dan pahala berlipat dari Allah. Rasulullah SAW bersabda, "senyummu kepada saudaramu adalah sedekah, ajakanmu terhadap kebaikan adalah sedekah, bantuanmu terhadap orang yang tak bisa melihat adalah sedekah, menyingkirkan batu atau duri di jalanan itu sedekah, dan membagi isi timbamu kepada timba saudaramu itu juga sedekah." (HR Tirmidzi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun