Mohon tunggu...
Ahlis AuliyaRahman
Ahlis AuliyaRahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar bersama, menulis artikel untuk menyediakan informasi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Batang, Surga Kecil di Jawa Tengah

12 Juni 2021   18:08 Diperbarui: 12 Juni 2021   18:15 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

-Air terjun Pagilaran
Sama dengan wisata kebun teh pagilaran, disisi lainnya terdapat air terjun dari aliran sungai yang terdapat diatasnya.

-Air terjun si Jeglong
Wisata air terjun si jeglong terletak di desa Margosono kecamatan Tersono, Batang. Air terjun ini dinamakan sijeglong kaerna wadah dari air terjunnya berbentuk cekungan batu atau kikisan batu karena air senhingga dinamakan si jeglong oleh penduduk setempat. Air dari curug ini juga berwarna biru.

-Air terjun si gandul
Berdekatan dengan bukit si gandul, air terjun ini terletak di bawah bukit. Ketika anda berkunjung kesana anda akan mendapat wisata dobel, camping di bukit dan mandi di air terjun. Airnya juga sangat segar karena bersumber dari mata air yang ada di pegunungan dieng.

4.Wisata kuliner

-Hutan Kota Rajawali
Tidak seperti namanya hutan, hutan ini hanya terdapat pepohonan jati serta tempatnya pun bersih. Karena hutan kota ini dijadikan sebagai pusat jajanan yang ada di kabupaten Batang. Hutan ini dibangun sebagai pendukung usaha makanan mikro, kecil dan menengah agar dapat menambah profit pada para pedagang. Di hutan kota ini banyak sekali terdapat jajanan tradisional seperti serabi, getuk lindri, sego tiwul, hingga gemplong goreng. Sistem pembayarannya pun unik, sebelum masuk ke pasar jajanan kita diharuskan menukarkan uang rupiah dengan mata uang kayu yang disediakan. Dan harga dari jajanan pun bermacam-macam ada yang satu koin hingga tiga koin tergantung jajanan apa yang kita beli. Hutan kota ini buka setiap hari minggu saja, sehingga dijuluki "minggon jati" yang mengandung makna multitafsir yaitu "minggon" dapat diartikan minggu-an dan "menggon" atau pergi-ke, dan jati berarti pohon jati karena hutan kota tersebut hanya terdapat pohon jati. Hutan kota Rajawali terletak di pinggir pantura Batang -- Pekalongan dan yang pasti masih terletak di kabupaten Batang.

-Sego Megono
Siapa yang tak kenal makanan yang satu ini. "Sego megono", makanan khas batang yang sudah go nasional. Makanan ini terbuat dari buah nangka yang masih muda dan dimasak dengan rempah tradisional. Makanan ini sangat cocok bila dijadikan menu sarapan dan makan malam, ditemani mendoan hangat dan teh hangat wah tiada tandingannya. Sego megono banyak dijumpai di warung-warung yang ada di seluruh kabupaten Batang.

-Lontong Lemprak
Satu lagi makanan khas Batang, yaitu lontong lemprak. Makanan ini berbahan lontong dengan siraman opor ayam spesial khas Batang. Kenapa dinamakan lontong lemprak, karena pada warung yang menyediakan makanan ini tidak menggunakan kursi. Jadi kita makan sambil lesehan bahasa daerahnya "nge-lemprak". Makanan ini dapat kita temui di alun alun kota Batang ketika jam sarapan maupun jam makan siang.

5.Wisata kesenian

-Tari Simo Gringsing
Tarian ini merupakan tarian khas kabupaten Batang yang bermula dari kecamatan Gringsing. Tari ini menceritakan tentang pasukan Ki Ageng Tumenggung Bahurekso sang pembabat alas roban yang melawan makhluk halus yang ada di hutan tersebut. Kejadian itulah yang menjadi ciklal bakal lahirnya kabupaten Batang. Tarian ini juga telah Go nasional loh tari simo pernah tampil di pekan kebudayaan di TMII dan Pekan Kebudayaan Nasional di GBK Senayan Jakarta.

-Tari Batik Gringsing
Tari batik gringsing juga terbentuk di kecamatan Gringsing, Batang. Tarian ini menggambarkan para wanita di desa gringsing yang sejak dari dulu suka membuat batik. Batik tersebut juga merupakan batik khas dari kabupaten Batang.

-Singo Barong dan Kuda Lumping
Berbeda dengan barong yang ada di Bali, maupun ponorogo. Kesenian singo barong di kabupaten Batang memiliki ciri yang berbeda, mulai dari barong yang mengimplementasikan singa dengan alur cerita daerah, dan kuda lumping yang memperagakan kesatria penunggang kuda pada zaman dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun