Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Legenda Sang Tumenggung

27 April 2021   07:50 Diperbarui: 27 April 2021   07:57 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia tak bisa menenggelamkan budinya yang dermawan dan parasnya yang bercahaya.

Bukan salah bunda mengandung , bukan salah pula sang Tumenggung.

Segenap selir jatuh hati oleh kebaikan budi dan ketampanan yang hakiki.

Mereka tak sadar hal ini membuat ngeri pada akhirnya nanti.

Tetapi perasaan memang tak sanggup dihindari, mesikpun sang Tumenggung tetaplah beriman abadi.

Hingga suatu hari, sang raja berburu kijang , memanahnya,namun belum mati.

Untuk bisa dimakan sesuai ajaran yang bersih maka sebelum kijang mati disembelihlah kijang untuk dihidangkan.

Namun malang bagi sang Tumenggun, sang raja tak berkenan dan mencari jalan balas dendam.

Ditangkaplah ia dan diperdayai dalam kelemahan, hingga darah tak berhenti mengalir dari luka itu.

Terjadilah perang besar dan dilawanlah sang raja lalim. Sekembali perang para prajurit melihat sang Tumenggung.

Semakin lemah tak berdaya , habis tenaga dan darah oleh penganiayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun