Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biarkan Aku Jatuh Cinta

31 Maret 2021   22:48 Diperbarui: 31 Maret 2021   23:15 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku langkahkan jemari kaki di  pematang kesedihan hingga aku lupa arti bahagia.

Dulu, saat kelabu membelenggu tanpa tahu kapan berakhir.

Derai air mata seperti mata air di sungai yang kususuri.

Menorehkan cerita di batu-batu pinggir kali .

Kuhirup udara pekat dalam gulita tanpa cahaya.

Berharap menerangi setitik langkahku berjalan.

Dulu, saat tak ada bedanya siang dan petang.

Melaju dan berlarian tanpa nada, hanya kesenyapan.

MenantiMu di setiap malam, menadahkan pinta dan harapan.

Dengan tangis kutadahkan tangan., dengan rintihan hati menyapa kesunyian.

Gemericik  air seperti menjadi saksi berapa lama , wajah kutundukkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun