Sekarang si Sulung dan di Ragil mendapat musuh dan teman-masing-masing.
Mereka juga saling berebut , bergelut, adu jotos tanpa tahu apa yang jadi masalah
Dua kampung sudah ikut-ikutan tawuran massal
Malam semakin kelam dan lelaki itu hanya terdiam
Tidak tahu apa yang harus dilakukan
Saat Fitnah dan Ontran-Ontran telah menjadi tak terarah
Melihat gelagat yang tak lumrah
Si Panengah bergerak secepat kilat.
Dia tadahkan tangan ke langit , meminta keajaiban dariNya.
Menangis meminta ampun atas semua ulah orang tak beretika
Si Panengah masih mengguguk dengan air mata yang tak berhenti mengalr
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!