Hingga sore dan Matahari hampir tenggelam
Lelaki itu bingung,tak bisa berbuat apa.
Keduanya disayang dan diunggulkan.
Dimanja, sering diumbar ceritakan
Semua kehebatan dari ujung kepala dan seluruh badan
Hingga kini kedua anaknya bergumul di tanah berpasir
Saling tinju dan darah mulai bercucuran
Lelaki itu tetap diam, tak ambil tindakan.
Sungguh, si Panengah ingin ayahnya sekedar berteriak atau bergerak
Sudah cukup akan membuat mereka agak terhenyak
Tapi itu dak dilakukan hingga ontran-ontran itu menyebar ke kampung seberang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!