Terinspirasi dari kisah nyata teman suami saya di suatu waktu yang saat ini kisahnya sedang mendapatkan penyelesaian. Semoga selesai.Â
Matahari agak terang setelah tiga hari berturut-turut bersembunyi di sudut langit. Masih ada genangan air dan pinggir jalan sedangkan aliran air masih berwarna coklat tua pertanda membawa lumpur yang banyak.
Pak S baru saja mematikan mobilnya di depan terminal lama. Sudah berbulan -bulan dia tidak dapat mengangsur mobil kreditannya. Apalagi masa pandemi ini. Hampir tiap bulan dia tidak bisa menutup angsurannya. Sudah hampir satu tahun berjalan ini dia ketar ketir ketika menjelang tanggal H nya.Â
Terngiang ketika dia ditelpon pihak leasing mobil yang meminta dia mengangsur segera. Untunglah masih ada kebijakan pemerintah yan g memperpanjang masa angsuran selama pandemi sehingga dia mendapat relaksasi perpanjangan angsuran selamaa  bulan. Namun dia tetap pontang -panting setiap menjelang hari H nya. Hampir tidak bisa dipastikan dia akan dapat penumpang setiap harinya, apalagi dia juga butuh makan dan merokok maka semakin sedih dia.
Beberapa saat dia menunggu, banyak driver biasa maupun on line yang berada di sekitar tempat itu. Pandangan mata mereka sama, sedih sambil melihat lalu lalang orang dan menawarkan jasa antar jemput. Pak S tidak sendiri , ada jutaan orang yang bernasib sama, bahkan mungkin lebih buruk daripada dia.Â
Pak S orang yang selalu periang dan dia suka sekali menghibur teman-temannya dengan banyolannya. Maka tak heran dia selalu ditunggu untuk bercanda pada saat tak ada  penumpang, tentu saja di grup WA mereka. Sambil memikirkan nasibnya tiba-tiba...
Seseorang mendekatinya, berperawakan besar dan juga bertampang parlente.
" Pak , bisa off line ? Saya mau ke kota X ", demikian lelaki ini bertanya.Â
Tanpa pikir panjang Pak S mengiyakan, dia terbayang ke luar kota pasti mendapat uang yang cukup untuk membantu angsurannya. Maka dia bersegera mempersilahkan sang penumpang itu untuk masuk ke mobilnya. Dia tak ada kawan, hanya berdua saja, penumpang itu sendirian.
Perjalanan ke kota X yang menempuh waktu kurang lebih satu jam dia lewati dengan mengobrol dengan penumpangnya. Penumpang itu yang saya sebut pak Y menceritakan kegiatannya jual beli mobil dan sering membantu orang untuk menjualkan handphone. Dia juga bercerita mempunyai beberapa orang yang menjadi kerabat dan anak buahnya untuk membantu bisnisnya.
Untuk memastikan maka pak Y mengajak pak S untuk video call dengan salah satu , pak S diminta untuk say hello dan melambaikan tangannya ke orang yang di vidcall.