Asesmen Kemampuan Minimal

Asesmen Kemampuan Minimal menjadi parameter awal untuk menguji kompetensi siswa. Hari ini para guru diminta simulasi mengerjakannya. 

Memakan waktu kurang lebih empat puluh menit sampai enam puluh menit soal ini benar-benar randomly sampling dari segi test taker. 

Betapa tidak banyak guru dengan background yang beragam dan jurusan juga berbagai macam mengerjakan soal yang tidak bersesuaian. Karena mungkin ini hanya simulasi maka diabaikan linieritas dari jurusan di sekolah. 

Tak apalah paling tidak kita mengetahui jenis , tingkat kesulitan dan area soal yang akan diujikan. Namun alangkah lebih baik jika itu bersesuaian dengan juruan di sekolah dan juga para background guru. 

Ada beberapa guru yang mengajar IT harus mengerjakan soal tentang kuliner, teman yang lain pun berbeda. Dia mengerjakan soal tentang geografi di sekolah yang mengajarkan tentang kuliner. Sementara saya mengerjakan soal terkait IPA terapan dan kelistrikan di sekolah berbasis pariwisata. Bisa jadi memang tidak ada target karena memang sebatas simulasi.

Tahapan selanjutnya yang mesti dilakukan adalah membuat kisi-kisi yang bersesuaian sebagai rambu-rambu batas sebuah Assesmen Kemampuan Minimal.

Sejauh yang kami diskusikan dari beberapa teman bisa jadi meliputi Wawasan Kebangsaan, Matematika Dasar, Literasi, Bahasa Indonesia, Potensi Akademik dan juga Wawasan Pengetahuan Umum. Semuanya itu butuh didiskusikan oleh segenap stakeholder yang terlibat dalam proses pembuatan soal sampai launchingnya. 

Saya sangat menghargai upaya pemerintah untuk hal ini yaitu Simulasi AKM tetapi akan lebih bermanfaat bila bersesuaian dengan jurusan dari masing- masing sekolah. Bilamana ada yang ingin menambah opini atau menambah saran silakan demi kebaikan dan kemajuan bangsa. I love you Indonesiaku.