Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alhamdulillah, Sehat...

1 Juli 2018   21:27 Diperbarui: 1 Juli 2018   21:28 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi : Pexels

Doni tak pernah menyangka jika ternyata dia menikahi wanita cantik yang penuh bakat penyakit. Tetapi dia tak bisa apa, cinta Doni pada Nita sungguh teramat besar untuk tidak bisa dikatakan dahyat. Berusia lebih dari 30 tahun pada saat menikah dan sudah 10 tahun belum juga dikaruniani anak tak membuat Doni dan Nita patah arang dalam menempuh kehidupan. Baginya tiap hari dia 'berpacaran' dengan istrinya yang sangat cantik jelita. 

Berkulit putih, tinggi, langsing, bermata ceria dan cerah, berambut panjang bergelombang dan senyumnya selalu manis menawan. Saat  bertemu Nita , Doni tak punya firasat apapun tentang calon istrinya. Semua dilewati dengan cinta. Dia juga tak pernah meminta info lebih jauh tentang calon mertuanya. Karena baginya cinta mengalahkan segalanya. Dan sampai hari ini mereka masih tetap dipersatukan oleh cinta yang  telah mereka pilih berdua.

Hari ini Sabtu dan Nita biasanya akan meminta Doni untuk mengunjungi mertuanya di suatu desa yang sangat adem dan agak jauh dari bising kota. Debu tak pernah ada diarea itu. Dan sejuk udara selalu menemani tempat tinggal mereka.

" Mas, Aku harus bertemu ibu besok, karena beliau akan cuci darah ", kata Nia sembari packing untuk esok harinya. Doni mengangguk mengiyakan. Baginya itu rutinitas dia dua kali dalam seminggu. Semenjak mertuanya di diagnosa gagal ginjal maka rutin cuci darah harus dilakukan. Ginjalnya mengecil dan terus menerus mengecil. 

Saat makan makanan tertentu maka sesak lah yang akan dirasakan. Pisang? wah buah yang kaya Kalium ini akan membuat beiau sesak nafas. Maka ada beragam jenis makanan dan sayuran yang harus beliau pantang seperti daun ketela, kembang kol, jerohan kambing, daging kambing. Wah itu semua makanan enak sekali. 

Bagi yang sehat mungkin makan secukupnya tak apalah, tetapi bagi yang sakit sedikit pun tetap harus waspada. Ternyata semua berasal dari riwayat makan yang terjadi di masa muda. 

 Mertuanya dulu waktu muda memang selalu mengonsumsi daging kambing setiap hari , dengan minuman teh kental manis tiap pagi dan sore, semua jenis kelezatan beliau nikmati tanpa diimbangi dengan olah raga. Tetapi ternyata ginjal yang mengecil ini juga diderita oleh sebagian besar anggota keluarga yang lain. 

Ah, Doni tak mau berpikir  terlalu kompleks lagi. Baginya sudahlah apa yang ada dan dimilikinya saat ini. Mungkin Allah belum mengarumiai anak karena kondisi kesehatan istrinya yang tak memungkinkan dan berbahaya bila dia hamil. Doni menghibur dirinya sendiri.

" Mas, dua hari ini dan besok , tolong jangan bekerja dulu ya mas. Kita mau menengok ibu untuk cuci darah ", terdengar si Nita yang Cantik sudah mengkode untuk kunjungan berikutnya.

Nita, istrinya yang cantik itu tengah mengidap kelainan di rahimnya dan juga  tremor di tangannya sehingga dia harus maksimal memperlakukan istrinya dengan segala perhatian dan cinta. Maha besar Allah, aku diberi kesehatan untuk merawat istriku. Doni sudah bertekad untuk menghabiskan masa tuanya bersama istrinya apapun yang  terjadi. Sungguh besar cinta mereka. ( Diilhami dari kisah nyata , seperti dituturkan dari narasumber )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun