Sebulan aku lalui dalam diam dan senyap keinginan
Walau mungkin fajar bagiku menjadi petang
Walau mungkin sahurku hanya air segantang
Aku relakan semua demi terkumpul uang
Ibu, aku tak peduli apa kata orang
Biar mereka bilang , aku miskin dan tak berpengharapan
Tapi aku cinta engkau, ibu
Sepenuh rasa ku ingin bertemu
Biarlah si Sri, Deden , Atong dan Endah cukup membawa bekal sekedar
Untuk bisa memberimu cinta dari segenap hati kami
Aku yakin , engkau lebih memilih menyentuh kulit dan mengelus hati
Dari pada mendengar omongan tetangga yang tak tahu sebenarnya
Aku mungkin membawa bekal tak seberapa
Karena ini yang aku punya
Biarlah cinta kami menjadi bukti bakti
Biarlah Tuhan mencatat perjalanan perih kami sebagai ibadah
Ibu, jangan kaget jika kulitku agak gelap
Debu jalanan dan aspal adalah temanku setiap saat
Tetapi keringatku akan jadi saksi di shirotol mustakim
Betapa malaikat akan selamatkan mereka yang berjuang untuk keluarga dengan halal
Ibu, sungguh sulit mencari nafkah halal
Tetapi kami senang, biarpun sediki , berkah kami dapatkan
Aku lebih menjaga keluargaku dari bara neraka
Yang panasnya bisa dirasakan ribuan kilometer jauhnya
Ibu, tunggu aku. Sri, Deden, Atong dan Endah
Kami akan sujud di kakimu demi cinta
Tak ada yang kami persembahkan kecuali rindu ingin mencium pipimu
Dan bersimpuh di hadapanmu dalam linangan air mata , bertemu