Ada Banyak Cara Ekspresikan Diri

Salah satu kebutuhan manusia adalah eksistensi diri mereka di masyarakat dan komunitas. Keberadaan seseorang dilihat dari bagaimana dia mengungkapkan perasaan, ide, inovasi dan kreasi mereka. Orang banyak akan mengetahui level kompetensi dan profesionalitas serta kepribadian seseorang dari cara yang mereka pilih untuk bersosialisasi dengan orang sekitar.

Ada beragam wahana yang bisa dipilih untuk kita bisa diakui oleh kalangan di sekitar kita, baik itu sosial, profesional, akademisi maupun yang lain. Beragam cara bisa kita pilih sesuai dengan passion kita. Seni, Bahasa, Kreasi , Jurnalistik dan lainnya siap menjadi wahana untuk melihat siapa diri kita diantara komunitas yang kita pilih.

Pintar menyanyi tidak harus jadi penyanyi, piawai bermain biola tidak harus  jadi violist, pandai merangkai kata dan ditulis di media on line tidak harus jadi penyair, pandai membuat film pendek dan mengikutkannya di lomba film dokumenter atau film pendek tidak harus menjadi film maker. Pandai mendongeng dan merajut kisah untuk orang banyak supaya berkarakter tidak harus menjadi story teller. 

Semuanya itu merupakan pilihan personal yang harus kita hargai dan hormati. Jika kita menjadi bagian dari mereka, maka kita sudah mendapatkan eksistensi itu. Ketika eksistensi sudah kita dapat, maka daya kreasi dan inovasi akan dengan sendirinya mengalir. jadi di mulai dari mencari atau menciptakan kelas inspirasi selanjutya berkreasi dan  berinovasi. 

Jangan  pernah merasa bahwa kamu tidak mempunyai sesuatu yang layak dikedepankan. Jangan pernah merasa bahwa kita tidak mempunyai talenta yang layak di puji. sejatinya setiap manusia itu mempunyai kecerdasan ganda ( Multiple Intellegence ). Ada kecerdasan kinestetik, spatial, sastra, religi dan lain- lain. Bila kita bisa dan mau kita akan bisa mengoptimalkan hampir semua kecerdasan itu menjadi satu bentuk talenta yang produktif maupun ekspresif.

Jadi, ingin jadi seperti apakah kita ? itu semua tergantung bagaimana kita memandang diri kita.