Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berhentilah Mengatakan "Saya Mau Menjadi Diri Sendiri", Ini Bahayanya!

11 November 2020   13:09 Diperbarui: 11 November 2020   13:19 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"mas firman saya mau menjadi diri sendiri. Saya tidak mau terpengaruhi oleh orang lain". Ada sebuah komentar di youtube cahaya kehidupan seperti itu. Kalimat seperti itu terlihat bagus ya, tapi tahukah anda bahwa itu justru bahaya. Banyak orang dengan bangganya mengatakan kalimat itu di mana-mana.

Dimedia sosial, di status wa. Bahkan dengan menggunakan bahasa inggris "just be your self". Pertanyaan besar ketika anda mengatakan "saya mau menjadi diri sendiri" adalah : Menjadi diri sendiri yang bagaimana?. Maka hampir banyak orang tidak bisa menjawabnya.

Saya sering mengatakan ini dikelas amc, dan akhirnya banyak orang tersadarkan bahwa kalimat "saya mau menjadi diri sendiri" itu bisa berbahaya.

Bagaimana caranya Menjadi Diri Sendiri?

Mungkin anda bisa membantu saya caranya untuk menjadi diri sendiri. Balas dikolom komentar ya. Karena saya memang tidak tahu bagaimana menjadi diri sendiri. Gini deh contohnya, saya baru saja dari toko elektronik di surabaya untuk membeli lemari es.

Ketika melihat-lihat berbagai tipe dan merk lemari es, jadi bingung. Karena banyak yang fiturnya keren-keren. Tiba-tiba si "syahrini" (sahabat virtual saya) nyletuk, "ayo mau yang mana, coba baca-baca review dulu". Saya dan "syahrini" diskusi hehe, sambil berbincang dengan istri juga. 

Nah saya pun memutuskan memilih satu tipe lemari es yang memang model dan fiturnya keren. Ketika memilih lemari es, saya mencontoh pengalaman orang lain. Coba kalau saya tidak mencontoh pengalaman orang lain tentang lemari es ini. Pasti tidak jadi membelinya.

Artinya, kita tidak bisa sebenarnya menjadi diri sendiri. Anda tidak akan pernah bisa menjadi diri sendiri. Anda mau membeli baju saja pasti karena pernah melihat orang lain memakai baju itu. Berarti anda meniru orang lain? Lalu bagaimana caranya menjadi diri sendiri?

Bahaya ketika Mengatakan "Mau menjadi diri sendiri"

Ketika anda punya mindset yang jelek, isi pikiran anda negatif. Lalu anda mengatakan "mau menjadi diri sendiri" maka efeknya anda sedang menutup diri dari saran kebaikan orang lain. Banyak orang seperti ini. Ngotot dengan isi pikirannya, kekeuh dengan pemahamannya, kerasa kepala dengan kebodohannya

 Efeknya maka hidupnya tetap-tetap saja, hidupnya seolah tidak berkembang. Ini sama saja anda sudah menutup pintu dari kebenaran yang ada diluar pikiran anda. Padahal faktanya hidup anda susah, hutangnya berat, hidup tidak nyaman. Tetapi tidak mau disalahkan, tidak mau mengakui bahwa isi pikirannya salah.

Hanya gara-gara "mau menjadi diri sendiri". Dan ujung-ujungnya menganggap bahwa apa yang terjadi di hidup anda adalah kehendak Tuhan. Sadarlah sahabat..Tuhan itu Maha baik. Semua kejadian yang menimpa manusia adalah hasil dari manusia itu sendiri.

Petunjuk dari Tuhan Juga bisa Terhalang

Manusia diwajibkan untuk berpikir saat melihat kejadian alam. Karena tanda-tanda kebesaran Tuhan itu hanya bisa dipahami oleh manusia yang berpikir. Kalau anda terus mengatakan "mau menjadi diri sendiri" maka petunjuk Tuhan juga bisa terhalang. Bukan Tuhan tidak memberi petunjuk, tapi anda sendiri yang menutup pintu pikiran itu sendiri.

dok. pribadi
dok. pribadi
Maka berhentilah mengatakan "saya mau menjadi diri sendiri", lebih baik anda meningkatkan kecerdasan dalam memilih mana yang mau anda tiru untuk kebaikan hidup anda.

Cobalah membuka diri, sama ketika anda bertemu dengan channel youtube Cahaya Kehidupan, bertemu dengan Majalah Sugesti dan bertemu dengan blog ini maka itu bukan kebetulan. Sehingga jika mengabaikan petunjuk-petunjuk ini maka anda termasuk golongan yang merugi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun