Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Stop Hitamkan Mata Supaya Anak Tidak Bermain Ponsel, Gunakan 3 Cara Ampuh Ini

22 Juli 2019   11:57 Diperbarui: 22 Juli 2019   12:01 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu sempat viral sebuah foto cara orang tua mengingatkan anak untuk tidak bermain ponsel, yaitu dengan menghitamkan mata anak saat tidur lalu ketika bangun si anak kaget, kemudian diberitahu bahwa itu efek dari suka bermain ponsel sehingga anak ini kapok.

Cara seperti ini sebetulnya termasuk menipu anak, karena ketika suatu saat nanti si anak tahu bahwa matanya yang hitam buka karena ponsel melainkan karena ulah orang tuanya maka hal ini membawa dampak negatif yang lama sampai dewasa Sesaat mungkin anak ini berhenti main ponsel karena ketakutan matanya menjadi hitam, tapi efek jangka panjangnya sudah melakukan penipuan informasi kepada si anak tersebut.

Seharusnya orang tua tidak perlu ikut-ikutan menghitamkan mata anak seperti di foto yang viral tersebut, karena berdampak negatif dalam jangka waktu panjangnya.

Stop ya hitamkan mata supaya anak tidak bermain ponsel, lebih baik lakukan cara yang lebih elegan, cara yang lebih mendidik. Karena tujuannya bukan hanya untuk membuat anak berhenti main ponsel tapi juga untuk pengalaman di pikirannya dalam masa datang.

Lalu bagaimana caranya supaya anak berhenti main ponsel tanpa harus ikut-ikutan menghitamkan matanya, perhatikan 3 cara ampuh ini ya bagi orang tua.

1. Pertama, Contohkan dari Orang Tua

Kalau anda ingin anak anda tidak bermain ponsel, maka mulailah dari diri anda sebagai orang tua. Ketika didepan anak pada waktu santai mulailah untuk melepas ponsel anda. Saat ini kebanyakan orang tua lebih memilih bermain dengan ponselnya daripada bermain dengan anak-anak mereka.

Menasehati anak bukan sekedar megucapkan kata-kata saja, tapi juga harus dimulai dengan memberi contoh mulai dari diri sendiri. Bagaimana si anak mau berhenti main ponsel jika melihat orang tuanya selalu sibuk dengan ponselnya, sadarlah wahai orang tua.

2. Kedua, Berikan jatah waktu untuk main ponsel

Ponsel bukanlah sebuah racun atau benda yang berbahaya bagi anak, ponsel juga memiliki banyak manfaat untuk melatih perkembangan otak anak. Banyak game dalam ponsel yang bermanfaat, banyak video youtube yang juga bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Yang penting adalah harus diberi durasi waktu, buat perjanjian dengan si anak, kapan dia boleh bermain ponsel. Misalnya 1 jam.

Ketika si anak tidak dilarang sepenuhnya maka pasti si anak semakin hormat dan patuh kepada orang tuanya. Kita tidak bisa meghindarkan anak dari ponsel karena memang itu bagian dari perkembangan teknologi, tentu kita tidak mau memiliki anak yang gaptek bukan?

3. Ketiga, Gunakan Teknik ALPHA TELEPATI

Selain memberikan nasehat dan saran secara langsung kepada si anak, maka langkah yang juga penting adalah mempengaruhi pikiran anak supaya sepenuhnya menurut kepada kita sebagai orang tuanya.

 Dengan alpha telepati maka semua orang tua bisa dengan mudah mengirimkan pesan kepada anak-anaknya untuk keperluan apapun tanpa repot-repot bicara dan marah-marah.

Karena alpha telepati adalah teknik untuk mempengaruhi orang lain tanpa bertemu, berarti termasuk untuk mempengaruhi anak juga bisa.

Membuat anak berhenti main ponsel jangan dengan menghitamkan mata anak, karena berdampak buruk di memori masa depannya. Dengan langkah yang bijak seperti 3 cara ampuh ini diiringi konsistensi orang tua dalam memberikan teladan maka pasti anak berhenti untuk bermain ponsel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun