Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesuksesanmu Bukan Ditentukan oleh Kerja Kerasmu, tapi Tergantung Pikiranmu

2 Januari 2018   12:21 Diperbarui: 2 Januari 2018   15:19 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari pertama di tahun 2018, dan juga artikel pertama saya di tahun baru 2018 ini. Hari ini 1 Januari 2018, banyak orang menyebutnya peringatan tahun baru. Bagaimana liburan anda di momen pergantian tahun ini? Saya menghabiskan waktu dengan keluarga, bersama istri, putri tercinta, adik dan tentu kedua orang tua saya.

Saling memberikan energi baru untuk memulai lembaran baru yang lebih dahsyat dan sukses di tahun baru 2018 ini. Semua orang tentu ingin sukses dalam hidupnya, anda juga tentunya kan. Tapi, banyak juga orang yang belum menikmati kesuksesan dalam hidupnya, sudah bekerja keras dari pagi sampai tengah malam tapi tidak juga kunjung menikmati yang namanya sukses. Padahal sudah bekerja keras, apa yang keliru?

Jawaban yang umum sering orang katakan, "ini sudah nasibku, sudah takdir Tuhan", dan menurut saya ini jawaban yang sangat keliru. Jangan terburu menyalahkan nasib dan takdir Tuhan ketika dirimu sudah kerja keras lantas tidak menikmati hidup yang sukses, karena kesuksesan seseorang itu bukan ditentukan seberapa keras dia bekerja tapi sepenuhnya tergantung dari Pikirannya sendiri. 

Memang sih, banyak buku, banyak video, banyak motivator, bahkan banyak seminar dan pengajaran dari kecil yang sudah mendoktrin anda dan banyak orang Indonesia lainnya bahwa "tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras", Iya kan?.

Dulu saya pun setuju dengan doktrin tersebut, tapi ketika tahun 2008 di kantor perusahaan satelit tempat saya pertama kali bekerja sehabis lulus dari STTTelkom, saya tersadarkan saat ngoprek sebuah server jaringan, seolah ada "suara batin" yang berbisik. "kamu itu yang diutek-utek (baca:diprogram) kok server aja, pikiranmu tuh kamu program".

Saya merenung waktu itu, dan saya berpikir benar juga ya, kenapa tidak saya program saja pikiran saya, kan sama aja dengan saya men-setting server. Salah satu yang saya program saat itu adalah, melepas doktrin bahwa sukses itu hasil bekerja keras. Dan benar, pekerjaan saya dikantor itu langsung menjadi santai, dan gaji juga naik. Wah seru juga ini, pikir saya waktu itu.

Saya terapkan kesadaran itu untuk saya bisa melanjutkan kuliah s2 Teknik Elektro di ITS, dan bisa juga sukses lulus dengan santai. Bahkan dulu waktu ujian, baik itu UTS maupun UAS sampai ujian thesis saya tidak belajar, tapi nilai selalu bagus. Padahal, sudah rahasia umum kuliah di Teknik Elektro ITS itu bukan kuliah sembarangan. 

Setelah saya terapkan kesadaran itu di berbagai bidang kehidupan saya, maka saya pun berani menyimpulkan bahwa memang bukan kerja kerasnya yang menentukan kesuksesan seseorang, tapi program di Pikirannya.

Tadi siang, ada seorang teman SMP saya yang menelepon saya, "fir, kamu gila sekarang, sudah bagus hidupmu. Mobilmu baru itu ya, aku lihat di facebook, aku mau dong diajari biar ketularan. Aku sudah kerja keras, berangkat pagi pulang malam, sampai lembur-lembur tapi rumah aja belum punya, eh kamu malah mobil sudah keren rumah juga sudah". 

Saya jawab "ah, masih baru mulai kok ini, main kesini, dan kamu jangan berpikir bahwa kamu bisa sukses karena kerja kerasmu, pikiranmu yang perlu ditata dengan benar dulu". Dia jawab lagi "oh gitu ya fir, oke lah nanti kita janjian".

Kalau anda berpikir kerja keraslah yang menentukan kesuksesan seseorang, maka anda masih ikut pola pikir jaman penjajahan, ingat kan dulu bangsa kita disuruh kerja paksa oleh penjajah, disuruh kerja keras oleh penjajah baru dikasih makan dan upah. Artinya, kalau anda masih menganut doktrin tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras itu berarti anda masih terjajah, belum merdeka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun