Aku lemah untuk bergeming, tapi aku kuat untuk berbaring. Sambil menatap layar biru yang mengakar dijemari. Seolah tertanam menyatu dengan urat nadi.
Sesekali jarum jam berdenting memberi peringatan. Tak peduli, aku menganggapnya biasa ia berbunyi sekali setiap jam. Tak tahu sampai kapan. Mungkin sampai jalan yang aku tempuh ini sampai di ujung.
Ah, melelahkan sekali.
Aku merasa lelah dengan perjalanan yang seolah begitu panjang. Hingga sesekali aku berpikir bahwa jalan yang aku tapaki ini tak memiliki ujung. Yang sampai kapanpun aku tak akan sampai ke ujung.
Karena aku tak berjalan,
05 Maret 2021