Mohon tunggu...
Lyfe

PERLUKAH PERPELONCOAN DALAM PENDIDIKAN?

24 Agustus 2015   21:53 Diperbarui: 24 Agustus 2015   21:53 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini perpeloncoan dalam dunia pendidikan semakin hangan dibicarakan. Di beberapa media informasi, sering menampilkan beberapa kasus mengenai perpeloncoan. Di antara beberapa kasus tersebut banyak yang menelan korban, mulai dari yang sakit ringan bahkan sampai meninggal dunia. Lalu perlukan perpeloncoan dalam dunia pendidikan?

PERPELONCOAN sejatinya merupakan praktik ritual dan aktivitas lain yang melibatkan pelecehan, penyiksaan, atau penghinaan saat proses penyambutan seseorang ke dalam suatu kelompok. Namun, perpeloncoan sering dipraktikan dalam sistem pendidikan Indonesia dengan alasan untuk mendidik siswa atau mahasiswa baru.

PERPELONCOAN terjadi akibat upaya balas dendam yang dilakukan siswa atau mahasiswa senior kepada juniornya sebagai bentuk balas dendam terhadap apa yang mereka terima saat menjadi siswa atau mahasiswa junior beberapa tahun lalu. Itulah sebabnya perpeloncoan sangat sulit dihilangkan bak penyakit turun temurun yang belum ada penawarnya.

Dalam praktiknya di Indonesia, perpeloncoan sering dilakukan ketika tahun ajaran baru. Perpeloncoan tersebut biasanya dilakukan di sekolah, Universitas, dan tempat-tempat pendidikan lainnya. Pelaku dari perpeloncoan tersebut biasanya merupakan siswa atau mahasiswa lama yang memiliki dendam untuk membalaskan apa yang sudah ia terima ketika beberapa tahun lalu kepada para junior nya, sehingga para junior dapat merasakan apa yang ia telah rasakan. Dan akhirnya, para siswa atau mahasiswa baru lah yang harus menjadi korban pelecehan, penyiksaan, atau penghinaan yang dilakukan oleh para seniornya

Perpeloncoan dalam hakikatnya hanyalah menimbulkan dampak negatif, seperti: rasa sakit hati, menderita, ingin balas dendam, dan beberapa luka atau penyakit yang kambuh saat ajang perpeloncoan. Adapun dampak positifnya, yaitu: rasa solidaritas sesama siswa atau mahasiswa baru yang timbul akibat merasakan penderitaan yang sama dari seniornya.

Jadi, menurut saya perpeloncoan itu tidak perlu dilakukan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Karena sesuatu yang didasari dengan tindakan yang tidak baik, maka akan menimbulkan hal yang tidak baik pula.

Solusinya, Perpeloncoan di ubah menjadi suatu tindakan mendidik lain yang dilakukan siswa atau mahasiswa senior kepada para juniornya, dengan menghilangkan unsur-unsur seperti pelecehan, penyiksaan, dan penghinaan. sehingga tujuan utama yaitu mendidik para junior akan lebih efektif dan bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun