Mohon tunggu...
Ayu Hamdilah
Ayu Hamdilah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penerapan E-Learning sebagai Alat Bantu Mengajar dalam Dunia Pendidikan

15 November 2017   14:10 Diperbarui: 16 November 2017   10:19 13275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENERAPAN E-LEARNING SEBAGAI ALAT BANTU MENGAJAR DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Diajukan Untuk Pemenuhan Tugas Mata Kuliah SITK

 

Disusun Oleh Kelompok 19

Ayu Hamdilah (344070 16010)

Rizkiyatul Ikrima (344070 16092)

Ulfa Niati (344070 16110)

Tingkat II A

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN AKADEMIK 2017/2018

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul "Penerapan E-Learning Sebagai Alat Bantu Mengajar Dalam Dunia Pendidikan." Tak lupa pula shalawat serta salam penulis limpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta para sahabat dan keluarganya yang membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dalam penyusunan ini, penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan. Namun berkat motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  • Ibu Ella Hayati, S.Kp., M.Pd. Selaku dosen pembimbing mata kuliah SITK.
  • Kedua Orang Tua yang selalu memanjatkan do'a dan memberikan dorongan baik dari segi moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik.
  • Rekan-rekan sejawat tingkat II A khususnya kelompok 19 yang senantiasa meluangkan waktu dan pikirannya untuk menyelesaikan tugas.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Serang, 20 Oktober 2017

Penulis               

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

  • Latar Belakang............................................................................................. 1
  • Rumusan Masalah...................................................................................... 2
  • Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
  • Manfaat penulisan...................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN TEORI

  • Pengertian E-learning................................................................................ 4
  • Sistem E-learning....................................................................................... 5
  • Manfaat E-learning.................................................................................... 6
  • Penerapan E-learning di beberapa lembaga pendidikan................... 11

BAB III PENUTUP

  • Simpulan....................................................................................................... 15
  • Saran.............................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Menurut Rahayu 2011, model pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan e-learning berakibat pada perubahan budaya belajar dalam konteks pembelajarannya. Setidaknya ada empat komponen penting dalam membangun budaya belajar dengan menggunakan model e-learning di sekolah. Pertama, siswa dituntut secara mandiri dalam belajar dengan berbagai pendekatan yang sesuai agar siswa mampu mengarahkan, memotivasi, mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. Kedua, guru mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, memfasilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Ketiga, tersedianya infrastruktur yang memadai dan yang ke empat administrator yang kreatif serta penyiapan infrastruktur dalam memfasilitasi pembelajaran.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dapat di ambil adalah "Bagaimana penerapan E-learning sebagai alat bantu mengajar dalam dunia pendidikan?"

1.3  Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

  1. Untuk mengetahui penerapan e-learning sebagai alat bantu mengajar dalam dunia pendidikan.

Tujuan Khusus

  1. Untuk mengetahui pengertian E-learning.
  2. Untuk mengetahui sistem E-learning.
  3. Untuk mengetahui manfaat E-learning.
  4. Untuk mengetahui fungsi E-learning.
  5. Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan E-learning.
  6. Untuk mengetahui penerapan E-learning di beberapa pendidikan.

 

1.4 Manfaat Penulisan

  1. Makalah ini diharapkan dapat mempermudah tenaga pendidikan mengajar dengan menggunakan E-learning
  2. Makalah ini diharapkan menjadi sumber informasi bagi pembaca

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1 Pengertian E-learning

E-learning merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perubahan proses pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya mendengarkan uraian materi dari guru tetapi siswa juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. (Ramadhani, 2012:14 dalam Ananda dkk, 2014).

Dari berbagai macam definisi yang ada, dapat disimpulkan bahwa yang disebut sebagai e-Learningadalah konsep pendidikan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses belajar mengajar. (Hidayati, 2010)

Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas tradisional, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran e-learning fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran e-learningakan memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri (Yazdi, 2012)

2.2 Sistem E-learning

Menurut Daniswara (2011: 2) dalam Suharyanto dan Adel (2016), dalam proses pembelajaran maka konten memegang peranan penting karena langsung berhubungan dengan proses pembelajaran peserta (siswa). Konten merupakan obyek pembelajaran yang menjadi salah satu parameter keberhasilan e-learning melalui jenis, isi dan bobot konten. Sistem e-learning harus dapat:

  • Menyediakan konten yang bersifat teachercentered yaitu konten instruksional yang bersifat prosedural, deklaratif serta terdefinisi dengan baik dan jelas;
  • Menyediakan konten yang bersifat learnercentered yaitu konten yang menyaj ikan hasil (outcomes) dari instruksional yang terfokus pada pengembangan kreatifitas dan memaksimalkan kemandirian;
  • Menyediakan contoh kerja (work example) pada material konten untuk mempermudah pemahaman dan memberikan kesempatan untuk berlatih;
  • Menambahkan konten berupa games edukatif sebagai media berlatih alat bantu pembuatan pertanyaan.

2.3 Manfaat E-learning

E-learning merubah model pembelajaran tradisional menjadi visual dan tanpa tatap muka. Para pengajar dapat menyediakan bahan-bahan pelajaran untuk peserta didik (siswa), mengontrol materi yang diajarkan, mengeksplorasi kegiatan masing-masing peserta seperti kita absensi online, pengumpulan tugas, dan lain-lain. Kadang-kadang, pengajar juga dapat mengatur chat online dengan peserta, mengumumkan beberapa informasi, dan memberikan masukan berharga bagi siswanya (Abdillah, 2013, dalam Suharyanto dan Adel, 2016)

Menurut Karwati (2014) dalam Suharyanto dan Adel (2016), secara lebih rinci, manfaat e-learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu:

  • Dari Sudut Mahasiswa: e-learning memungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, mahasiswa dapat mengakses bahanbahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Mahasiswa juga dapat berkomunikasi dengan dosen setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, mahasiswa dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
  • Dari Sudut Dosen, e-learning banyak memberikan manfaat bagi dosen, terutama yang berkaitan dengan:
  • Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi;
  • Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak;
  • Mengontrol kegiatan belajar mahasiswa. Bahkan dosen juga dapat mengetahui kapan mahasiswanya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang;
  • Mengecek apakah mahasiswa telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu; dan
  • Memeriksa jawaban mahasiswa dan memberitahukan hasilnya kepada mahasiswa.

 

2.4 Penerapan E-learning di beberapa lembaga pendidikan

Berbagai penerapan e-learning di beberapa lembaga pendidikan dapat dilihat pada hasil penelitian dibawah ini.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Edy (2011) mengenai pemanfaatan website e-learning dan pengaruhnya terhadap motivasi, kinerja dan hasil belajar pada guru dan siswa SMK di provinsi Jawa Tengah diperoleh hasil berikut :

  • Tingkat pemanfaatan e-learning berpengaruh positif dan siginifikan terhadap motivasi belajar
  • Tingkat pemanfaatan e-learning berpengaruh positif dan siginifikan terhadap kinerja individu
  • Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar,
  • Kinerja individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar.
  • Tingkat pemanfaatan e-learning berpengaruh negatif dan tidak siginifikan terhadap hasil belajar.

Dapat dilihat bahwa ternyata variabel motivasi belajar dan kinerja individu berperan sebagai variable mediasi yang memperkuat hubungan tingkat pemanfaatan web e-learning terhadap hasil belajar. Pengaruh tidak langsung variabel tingkat pemanfaatan e-learning terhadap hasil belajar melalui variabel motivasi dan kinerja individu, lebih besar dibandung pengaruh langsung.

Disamping itu, penelitian yang dilakukan oleh Budi (2012) dalam Suharyanto dan Adele (2016), diperoleh hasil yaitu metode pembelajaran ini telah dapat membangun pola fikir komunikasi yang komprehensif dan interaktif kepada mahasiswa, dosen dan segenap civitas akademika dan dapat dijadikan metode pembelajaran alternatif karena dirasakan cukup efektif dan efisien baik dari segi pelaksanaan maupun evaluasi pembelajarannya. Metode e-learning dapat menjadi media informasi yang dapat diakses oleh civitas akademika direktorat program diploma tanpa batas waktu, jarak dan wilayah geografis. Pengembangan metode pembelajaran berbasis e-learning dapat dengan baik dilaksanakan jika didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana jaringan yang menunjang serta sosialisasi metode tersebut kepada seluruh civitas akademika di Direktorat Program Diploma -- IPB.

Harahap (2015) dalam Suharyanto dan Adel (2016), setelah melakukan penelitian mengenai pemanfaatan e-learning berbasis system pembelajaran konten manajemen atau Learning Content Management System (LCMS) Moodle sebagai media pembelajaran untuk mata kuliah system informasi akuntansi menyimpulkan bahwa untuk mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi di Fakultas Ekonomi UMSU akan berdampak pada proses kegiatan pembelajaran yang tepat waktu yaitu tidak terdapat kendala yang disebabkan adanya batasan ruang dan waktu. Kompetensi mahasiswa terhadap mata kuliah Sistem informasi Akuntansi akan meningkat karena hal ini menjadi hal yang baru sehingga menjadikan wadah belajar bersama serta kegiatan pembelajaran itu sendiri. Evaluasi yang dilaksanakan dosen untuk mahasiswa lebih tepat waktu sehingga menjadikan sebagai pedoman didalam membuat laporan evaluasi mahasiswa

BAB III

PENUTUP

 

3.1 Simpulan

E-learning berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu belajar siswa. Pengaruh tersebut berada dalam kategori yang kuat. Semakin intensif e-learning dimanfaatkan, maka mutu belajar siswa akan semakin meningkat pula. Pemanfaatan web e-learning akan meningkatkan hasil belajar secara tidak langsung. Tujuan digunakannya e-learning dalam sistem pembelajaran adalah untuk memperluas akses pendidikan kemasyarakat luas, serta dalam rangka meningkatkan mutu belajar. (Suharyanto dan Adel, 2016)

3.2 Saran

Dibutuhkan kecepatan koneksi internet yang tersedia agar pelaksanaan metode pembelajaran berbasis e-learning dapat berjalan lancar. Dibutuhkan serangkaian pelatihan dalam rangka sosialisasi pengembangan metode pembelajaran berbasis e-learning ini agar seluruh penggunanya pola pemikiran efektif dan menerima e-learning menjadi salah satu alternative metode pembelajaran dan evaluasi dalam kegiatan belajar mengajar. Diperlukan dukungan sepenuhnya dari lembaga dalam pemanfaatan e-learning sebagai media pembelajaran baik dalam bentuk instruksi maupun kebijakan. (Suharyanto dan Adel, 2016)

DAFTAR PUSTAKA

 

Ananda, dkk. (2014). Pengembangan E-learning Berbasis Schoology pada Mata

 Pelajaran IPA Kelas VIII di SMP Negeri 1 Seririt. Journal EdutechUniversitas

Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun

2014.(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=303934&val=ti tle=PENGEBANGAN%20ELEARNING%20BERBASIS%20SCHOOLOGY%2

0PADA%20MATA%20PELAJARAN%20IPA%20KELAS%20VIII%20DI%20

SMP%20NEGERI%201%20SERIRIT) Diakses pada 22 Oktober 2017


Hidayati, Novi. (2010). Sitem E-learning untuk Mneingkatkan Proses Belajar

Mengajar: Studi Kasus pada SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Jurnal

TELEMATIKA MKOM, Vol.2 No.2, September 2010 ISSN 2085-725X.

(http://pascasarjana.budiluhur.ac.id/wpcontent/uploads/Novi_TM_Vol2No2.p

df /) Diakses pada 21 Oktober 2017


Rahayu, Chandrawati Sri. (2012). Pemanfataan E-learning dalam Pembelajaran.

Jurnal Cakrawala Kependidikan Vol. 8. No. 2. September 2010:101---203

(hhtp:// http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jckrw/article/viewFile/183/256)

dikases pada 20 Oktober 2017

Suharyanto dan Adele B. L. Mailangkay, (2016). x. Jurnal Ilmiah Widya Volume 3

Nomor 4 Agustus -- Desember 2016. (Http://) Diakses pada 20 Oktober 2017


Yazdi, Mohammad. (2012). E-Learning sebagai Media Pembelajaran Interaktif

Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 2, No. 1, Maret

2012.(http://) Diakses pada 20 Oktober 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun