BAB II
LANDASAN TEORI
Â
2.1 Pengertian E-learning
E-learning merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perubahan proses pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya mendengarkan uraian materi dari guru tetapi siswa juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. (Ramadhani, 2012:14 dalam Ananda dkk, 2014).
Dari berbagai macam definisi yang ada, dapat disimpulkan bahwa yang disebut sebagai e-Learningadalah konsep pendidikan yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam proses belajar mengajar. (Hidayati, 2010)
Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas tradisional, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran e-learning fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran e-learningakan memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri (Yazdi, 2012)
2.2 Sistem E-learning
Menurut Daniswara (2011: 2) dalam Suharyanto dan Adel (2016), dalam proses pembelajaran maka konten memegang peranan penting karena langsung berhubungan dengan proses pembelajaran peserta (siswa). Konten merupakan obyek pembelajaran yang menjadi salah satu parameter keberhasilan e-learning melalui jenis, isi dan bobot konten. Sistem e-learning harus dapat:
- Menyediakan konten yang bersifat teachercentered yaitu konten instruksional yang bersifat prosedural, deklaratif serta terdefinisi dengan baik dan jelas;
- Menyediakan konten yang bersifat learnercentered yaitu konten yang menyaj ikan hasil (outcomes) dari instruksional yang terfokus pada pengembangan kreatifitas dan memaksimalkan kemandirian;
- Menyediakan contoh kerja (work example) pada material konten untuk mempermudah pemahaman dan memberikan kesempatan untuk berlatih;
- Menambahkan konten berupa games edukatif sebagai media berlatih alat bantu pembuatan pertanyaan.
2.3 Manfaat E-learning
E-learning merubah model pembelajaran tradisional menjadi visual dan tanpa tatap muka. Para pengajar dapat menyediakan bahan-bahan pelajaran untuk peserta didik (siswa), mengontrol materi yang diajarkan, mengeksplorasi kegiatan masing-masing peserta seperti kita absensi online, pengumpulan tugas, dan lain-lain. Kadang-kadang, pengajar juga dapat mengatur chat online dengan peserta, mengumumkan beberapa informasi, dan memberikan masukan berharga bagi siswanya (Abdillah, 2013, dalam Suharyanto dan Adel, 2016)