Kedungpane, Kota Semarang (07/02/2021) -- Perubahan iklim merupakan isu global yang seharusnya menjadi prioritas utama negara dan pemerintah kota untuk mengatasinya. Perubahan iklim memberikan dampak kerugian yang luar biasa selama 10 tahun terakhir, mulai dari tingginya suhu yang membuat ketidaknyamanan hingga bencana yang menelan banyak korban jiwa. Namun ditahun 2020 ini, selain perubahan iklim kita diberikan ujian lagi yaitu dengan hadirnya pandemi COVID-19. Hal ini memperparah keadaan serta menyulitkan semua orang.
Universitas Diponegoro melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) melihat tantangan tersebut untuk memberikan peluang solusi berkelanjutan bagi masyarakat melalui tema KKN yang diusung yaitu Sustainable Development Goals (SDGs). Hadirnya mahasiswa ditengah-tengah masyarakat diharapkan mampu memberikan sebuah solusi sederhana ditengah kondisi pandemi dan ancaman perubahan iklim.
Salah satu mahasiswa KKN Undip yang berlokasi di Kelurahan Kedungpane merilis hasil karyanya yang berupa poster untuk mengajak masyarakat melawan perubahan iklim. Pembuatan poster ini sejalan dengan tujuan SDGs yang berkaitan dengan penanganan perubahan iklim. Poster ini bermanfaat bagi masyarakat karena memberikan informasi dimulai dari pengertian, penyebab hingga langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghentikan laju perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan di Kota Semarang. Langkah-langkah yang ditawarkan pun sangat sederhana dan tidak perlu membutuhkan biaya sehingga masyarakat dengan mudah untuk melakukan aksi ini. Adanya pandemi COVID-19 juga tidak menghalangi untuk pelaksanaan aksi ini karena aksi ini dapat dilakukan dari rumah masing-masing
Perubahan iklim menjadi tantangan terbesar di tengah pandemi ini. Langkah serta aksi yang telah dilakukan oleh setiap negara rasanya masih kurang dan dianggap gagal oleh beberapa peneliti. Hal ini disebabkan karena terus meningkatnya laju peningkatan suhu permukaan akibat aktivitas manusia yang merusak fungsi hutan dan vegetasi di kota sehingga menyebabkan peningkatan gas rumah kaca dan memperparah pemanasan global. Dampak perubahan iklim pun turut dirasakan Kota Semarang, seperti lingkungan yang terasa semakin panas walaupun berada di daerah yang tinggi, kemudian curah hujan yang sangat ekstrim akhir-akhir ini hingga menyebabkan banjir dan longsor di daerah Kota Semarang. Dampak tersebut tentunya sangat berbahaya jika terus dibiarkan. Perlu adanya kerjasama antar semua pihak, dari pemerintah hingga masyarakatnya itu sendiri. Penanganan perubahan iklim tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja karena ini perubahan iklim adalah tanggung jawab semua orang.
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan untuk melawan perubahan iklim, yaitu dimulai dari memilah sampah, melakukan penghijauan, melakukan penghematan energi hingga berpergian hanya ketika sangat perlu. Langkah sederhana ini jika dilakukan bersama dan masif akan memberikan dampak yang luar biasa bagi lingkungan. Harapannya dengan langkah melawan perubahan iklim yang sederhana, masyarakat di Kelurahan Kedungpane dapat turut aktif dan berpartisipasi sehingga dapat dicontoh di daerah-daerah lainnya.
Penulis : Ahady Farrel Febriyanto -- S1 Perencanaan Wilayah dan Kota
Dosen Pembimbing Lapangan : dr. Akhmad Ismail, M.Si. Med