Mohon tunggu...
Mohamad Agus Yaman
Mohamad Agus Yaman Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman

kreator Prov. Kep. Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekelumit Insting Pria Masa Pedekate

8 Januari 2021   14:01 Diperbarui: 8 Januari 2021   14:22 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (foto:agusyaman)

Pria akan mengambil peran sebagai orang yang perhatian untuk mendapatkan hati seorang perempuan yang disukainya, apalagi dalam masa pendekatan. Pria akan memperlihatkan komunikasi (berhubungan) yang baik dari awal hingga akhirnya perempuan itu akan dijadikannya teman hidup. 

Ia akan terus berusaha agar dipandang baik dari keluarga perempuan, dan berusaha selalu melangkah di jalur yang benar dengan membuang sifat otoriternya terhadap perempuan atau berusaha untuk tidak memonopoli perempuannya.

Harapan pria adalah pandangan perempuan terhadap dirinya pria pilihan terbaik, secara langsung dari sikap ia memperlihatkan kebaikannya sebagai pelindung dan akan membuat perempuannya bahagia bila berada didekatnya. Ini wajar adanya karena pria memang memiliki keinginan, sikap dan sifat demikian.

Pria merupakan pengatur/penentu jalan hidup dirinya sendiri dan penentu arah kebahagiaan keluarganya nanti karena ia diciptakan sebagai kepala rumah tangga, ia diharuskan mampu mengatur dan bertahan walau dalam keadaan sesulit apapun. 

Perempuan dianggap memiliki insting (naluri) yang kuat terhadap pola perilaku pria. Hal ini tidak dipelajari tapi sebagai mahluk yang melahirkan, hati mereka mudah berreaksi terhadap sikap/perlakuan pria terhadapnya, maka mereka mudah menentukan pilihan hatinya, namun tidak menutup kemungkinan insting mereka kadang salah.

Pria akan memperlihatkan daya tariknya ketika mendekati perempuan yang ia sukai, haruslah emosinya tidak naik turun, ia harus bisa mempengaruhi suasana hati perempuan agar komunikasi mereka efektif. Ia harus menjadi pria yang stabil, harus mampu menempati posisi sebagai pria berhati kuat, bukan pria yang mudah rapuh. Diterima atau tidak, bukan masalah bagi pria berhati kuat.

Semua pria adalah mewakili tabiat pria yang lain, demikian juga para perempuan, karena itulah bagi sebagian orang yang pernah dikecewakan mengutarakan kalimat, "semua laki-laki sama saja." Atau, "semua wanita sama saja." Persepsi manusia itu mengenali/menafsirkan sesuatu informasi mahluk hidup dari gambaran yang sudah pernah terjadi pada dirinya atau dari kisah-kisah orang terdekatnya, atau sudah dialaminya pada satu atau dua orang. Jadi tiap diri secara tidak langsung mewakili individu yang lain.

Tidak banyak pria yang berani terus berjuang mendapati perempuan, bahkan mereka rela bersaing. Pastinya pria yang mundur sopan dalam persaingan adalah yang terbaik. Ia bukan pengecut namun memandang perempuan bukanlah mahluk yang harus diperebutkan. Cinta hadir dari hati, namun  jodoh berasal atas usaha dan doa (doa tanpa usaha percuma, usaha tanpa doa tersesat).

Dalam masalah memperebutkan hati perempuan, itu dilakukan oleh orang-orang yang suka unjuk kekuatan, biasanya unjuk kekuatan harta. Ia yang kaya raya pastinya di pandang lebih unggul karena harta adalah bagian dari "pandangan cinta duniawi," dan cinta duniawi kalah oleh kasih sayang.

Tidak semua pria berjalan mulus mendapat pasangan hidupnya, ada yang sulit menjalani komunikasi/hubungan, terhenti di tengah jalan karena tidak ada restu, ditikung orang, di tolak dan sebagainya. Namun walau mengalami hal tidak baik itu, tidak baik juga membuat hati sendiri lumpuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun