Mohon tunggu...
Mohamad Agus Yaman
Mohamad Agus Yaman Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman

kreator Prov. Kep. Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cultural Universal di "Pulau Kecilku" yang Bermasyarakat Multikultural

12 Oktober 2020   10:53 Diperbarui: 12 Oktober 2020   11:00 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan pantai di pulau kecilku Bangka (foto:maulana@able)

Daerah Belinyu lebih mirip bahasa Palembang (Sumatera Selatan) namun secara irama sedikit berbeda (lebih mendayu) contohnya : "Apo, Siapo, Dimano," ( apa, siapa, dimana), dan kalimat mendayu, "nyo dak apo kato nyo lah, "nyo" arti kata (dia).

Banyak lagi perbedaaan yang ada di tiap desa/dusun/kampung. Setiap kampung memiliki perbedaan dalam logat/irama dan makna katanya, contoh kecilnya; "buk" (nasi), "suduk" (sendok), "kemeh" (buang air kecil/kencing), dan masih banyak lagi, bahasa-bahasa ini tidak dipergunakan orang Sungailiat walau jarak Kota Sungailiat dengan perkampungan-perkampungan itu tidaklah jauh.

Seperti yang sudah saya jelaskan, dari sudut bahasa yang mudah dimengerti tiap kota dan kampung-kampung adalah bahasa Sungailiat. Bahasa Sungailiat mudah di mengerti semua masyarakat Bangka Belitung. 

Namun sebaliknya, orang Sungailiat kurang mengerti bahasa orang kampung maupun bahasa kota lain, kecuali orang Sungailiat tersebut berasal dari kota atau kampung lain yang dimaksud.

Sungai yang ada di Bangka (foto: maulana@able)
Sungai yang ada di Bangka (foto: maulana@able)

Bahasa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Bahasa Melayu dan seiring dengan keanekaragaman suku bangsa, bahasa lain yang digunakan antara lain bahasa Cina khek (orang china daratan menyebut orang cina Bangka adalah Cina khek atau cina kampung), dan sebagian orang melayu Bangka dapat memahami bahasa khek dan mampu berbicara bahasa tersebut.

Etnis Cina (foto:maulana@able)
Etnis Cina (foto:maulana@able)

Awal terbentuknya bahasa-bahasa yang ada di Bangka Belitung, berawal dari masyarakat melayu, masyarakat yang ada di sumatera, johor, siantan, sebagian kalimantan dan lainnya. Seperti Bahasa daerah Mentok termasuk salah satu anak cabang dari rumpun melayu johor dan sumatera. 

Walaupun ada perbedaan, ada yang menganggap bahasa yang dituturkan masyarakat ini sebagai bagian dari dialek Melayu Malaysia, karena banyaknya kesamaan kosakata dan bentuk tuturan di dalamnya (hampir sama dimiliki orang melayu Sumatera dan Johor). 

Sementara itu bahasa kota Sungailiat justru bahasa yang mandiri, cukup berbeda dengan Melayu Sumatera dan Johor. Selain itu, dalam masyarakat penutur bahasa Sungailiat itu sendiri juga sudah terdapat berbagai macam di alek bergantung kepada daerahnya masing-masing seputaran Kota Sungailiat. Seperti : desa Kenanga, Parit padang, air hanyut dan lain sebagainya. Daerah ini masuk dalam lingkungan Kota Sungailiat, namun berbeda bahasa dan irama.

Sistem pengetahuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun