Mohon tunggu...
Mohamad Agus Yaman
Mohamad Agus Yaman Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman

kreator Prov. Kep. Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anak Kecil Memilih

23 September 2020   11:07 Diperbarui: 27 November 2020   13:28 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penari berusia 13 thn Sanggar seni Rebang Emas di epicentrum pada acara Indonesia Creative Power

peserta FLS2N (pantomim) tingkat SD (foto:asgusyaman)
peserta FLS2N (pantomim) tingkat SD (foto:asgusyaman)

Banyak juga anak kecil di negara kita ini mampu bergerak lincah, lentur dan mampu memainkan karakter orang lain dalam drama atau pun teater yang diselenggarakan disekolah-sekolah. Indonesia ini negara yang kaya akan seni budaya, karena mereka sering melihat/menonton seni pertunjukan/upacara adat, menonton seni budaya daerah, hingga ikut berlatih dengan sanggar-sanggar sekolah atau sanggar-sanggar seni swasta lainnya hingga mereka terbiasa ikut dalam seni pertunjukan. Mereka sudah cukup banyak pengalaman dalam pementasan, sudah terbiasa mengikuti acara-acara kecil sekolah maupun acara-acara besar pada festival lainnya, sudah belajar dari media sosial, dan banyak juga anak-anak  daerah telah mengharumkan nama daerahnya di kancah Nasional dan Internasional.

Tiap anak bisa menjadi penari profesional di usia dininya dan mampu memiliki kelenturan tubuh diatas rata-rata, mampu bermain teater, mampu menarik minat penonton, mampu memerankan karakter-karakter, mampu ber make-up sendiri dan mampu mempertunjukkan kemampuannya dikhalayak ramai. Kalaupun ia masih malu di hadapan penonton, ia bisa mengunggah videonya ke media sosial hingga mampu mengumpulkan like dan subscribe jutaan orang. Sepertinya melalui media massa tidak ada yang tidak mungkin untuk menjadi orang yang terkenal, asalkan ia terus berusaha untuk menggapai impiannya, yang jelas didukung oleh orang terdekatnya, seperti; ayah, ibu, saudara, dan teman-temannya.

Ibu-ibu pasti suka melihat anak gadis kecilnya aktif dan bisa menari, memiliki kegiatan positif di suatu komunitas seni, daripada ia pergi main yang tak jelas tujuannya. Ibu-ibu juga senang bila melihat anaknya belajar menari dan aktif ikut ekskul disekolah. Bagaimanapun juga anak yang aktif  dapat mengasah kemampuannya, meningkatkan bakatnya yang terpendam. Dalam waktu singkat ia memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Rasa percaya diri ditimbulkan dari program latihan, dari komunikasi antara pelatih dengan dirinya, dengan teman-temannya dan juga berani pentas dihadapan penonton. Latihan secara rutin bersama teman-teman dan orang yang belum ia kenal dalam satu komunitas akan memunculkan rasa percaya dirinya dan dapat menumbuhkan rasa inginnya dalam pergaulan. 

Kedisiplinan dalam waktu latihan pasti membuahkan hasil yang positif, disiplin dapat menimbulkan tanggung jawab pada dirinya sendiri. Rutinitas juga akan menciptakannya menjadi pribadi yang dewasad dan profesional. 

Seorang yang berpikir profesional pasti sukses. Para guru mau pun pengajar pasti menyukai anak didiknya disiplin, mudah mengikuti petunjuk pengajar yang menginginkan mereka  pandai, dan memiliki keahlian di atas rata-rata.  Untuk itu biarkan apa yang anak-anak sukai, bila ia menyukai musik dukung ia, bila suka melukis support ia, bila suka teater biarkan ia berlatih, karena tiap kegiatan yang ia sukai pasti ia iringi dengan semangat, karena ia berniat untuk maju.

Anak kecil tidak baik kita paksakan menjadi apa, harus belajar apa, dan tidak harus seperti siapa. Suatu saat nanti ia akan menjadi dirinya sendiri. Setelah bertambah usia, ia akan menjadi pendiam, menjadi orang yang renyah, ceria, sopan, penuh senyum dan sebagainya. Semua berubah oleh dukungan, pergaulan dan pembelajarannya sedari kecil, tentu saja pembelajaran yang baik-baik kita harapkan.

Sampai saat ini saya banyak menemukan penari anak-anak berjiwa sosial tinggi, berkomunikasi apa adanya pada siapapun, selalu berkomunikasi secara sopan dan terbuka, suka berbagi, disiplin tinggi, bersemangat, suka menolong/memberi, suka membahas masalah seni tari, mengajari teman-teman yang tidak bisa, dan bertoleransi tinggi. Mereka suka kebebasan dalam berpendapat, dan menyukai pentas-pentas seni pertunjukan.

Seorang anak yang menyukai seni budaya, yang sering pentas pada seni pertunjukan akan menjadi anak yang supel (pandai menyesuaikan diri, pandai bergaul, luwes), cerdas dan ceria.

SALAM BUDAYA PADA SEMUA ANAK-ANAK INDONESIA,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun